Benghazi, Libya (Panjimas.com)– Para Pejabat Libya mengatakan pada Jum’at (23/1) bahwa Muhammad Al Zahawiy Pimpinan Tertinggi Anshar Syari’ah Libya wafat (gugur/syahid-red) dipenuhi dengan luka yang menimpa selama berlangsungnya pertempuran melawan pasukan pro-pemerintahan (haftar) beberapa bulan lalu.
Keluarga Syaikh Muhammad Al-Zahawi (Amir Anshar Syari’ah Libya) mengonfirmasi berita wafatnya beliau, dan menyampaikan pada Reuters bahwa Al Zahawi mendirikan katibah Anshar Syariah di Benghazi setelahnya membantu penggulingan Muammar Gaddafi tahun 2011.
Fadlul Hasi,Komandan Militer Libya mengutarakan bahwa Al Zahawi terbunuh karena luka berat yang diderita menimpa bulan september lalu , ia menambahkan bahwa dirinya melihat sendiri bagaimana Al Zahawi mengalami luka berat dimobilnya.
Namun, sebagaimana pantauan Panjimas.com belum terbit pernyataan resmi dari Anshar Syari’ah Libya atas kesyahidan Amirnya tersebut.
Kabar Kesyahidan beliau telah lama beredar, karena sosok Amir Anshar Syariah Libya ini menghilang dari pandangan, dulu pada tahun 2012 Amerika Serikat sempat mengutuk Anshar Syariah Libya berada dalam serangan menghantam Kompleks Diplomatik Benghzi hingga menewaskan Duta Besar AS dan 3 warga Amerika lainnya.
Foto Syaikh Muhammad Al Zahawi (Amir Anshar Syari’ah Libya)
Mantan Mayor Jendral Pemerintahan Khalifah Haftar mengumumkan perang terhadap mereka yang bergabung dengan Anshar Syariah di Libya ini, pihak keamanan pro pemerintahan ingin menyapu bersih militan (mujahid-red) Libya dari Wilayah pelabuhan hingga Benghazi.
Pertempuran melawan pasukan thogut Haftar masih berlangsung di Benghazi pasca tumbangnya Ghaddafi dan Pihak Anshar Syari’ah Libya bersama mujahidin lainnya kini tengah berjuang menguasai negara Libya.
Di Libya ada 2 pemerintahan dan 2 parlemen, pihak pemerintahan yang diakui secara Internasional di bawah Perdana Mentri Abdullah Attsani, ia bekerja langsung dari timur setelah mendominasi faksi ang dikenal dengan fajr libya dari Tripoli pada bulan agustus. [Nz/reuters]