BANDUNG (Panjimas.com) – Hukuman mati terhadap 6 bandar dan pengedar narkotika beberapa waktu lalu masih menuai pro dan kontra hingga kini. Sebagian aktivis hak azasi manusia (HAM) pun menyuarakan penolakannya atas eksekusi mati tersebut.
Tapi, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar), Rafani Achyar menyatakan dukungannya atas hukuman mati bagi penjahat narkoba. “Kami melihat hukuman mati itu sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap hal-hal yang bisa membahayakan,” tegas Rafani di Bandung, Rabu (21/1/2015).
Jika aktivis HAM menolak hukuman mati karena menganggap itu merenggut HAM penjahat narkoba, ia berpandangan sebaliknya. Dengan di eksekusinya para bandar dan pengedar narkotika, maka HAM orang lain justru akan terlindungi jika sang penjahat narkoba di eksekusi mati.
“Memang ada yang mengkritik (hukuman mati) itu bertentangan dengan HAM. Kalau bagi pengikut HAM dalam pengertian bebas sebebas-bebasnya, bisa saja berpendapat seperti itu. Tapi kita melihat pelaksanaan hukuman mati adalah perlindungan HAM terhadap orang lain. Bayangkan, satu orang dihukum mati demi menjaga ribuan orang. Itu logikanya,” jelas Rafani.
Dengan menghukum mati para penjahat narkoba, justru peluang orang untuk mengonsumsi narkoba semakin sulit. Sebab bandar dan penyuplai narkoba sudah dieksekusi mati. Ia menilai bandar narkoba melahirkan kerusakan luar biasa bagi generasi bangsa. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin para bandar narkoba makin leluasa mengembangkan bisnis haramnya.
Dengan adanya hukuman mati, itulanjut Rafani, diharapkan bisa jadi shock therapy bagi para bandar dan pengedar narkotika. Sehingga, mereka akan berpikir dua kali dan bahkan seribu kali untuk menjual narkoba.
“Dalam kaidah fiqh, kemudaratan harus ditumpas dengan dihilangkan. Tapi cara menghilangkan kemudharatan tidak boleh dengan kemudharatan lagi, harus dengan proses penegakan hukum. Karena itu yang mengeksekusi harus pemerintah, bukan sembarang orang,” paparnya.
Disinggung soal adanya protes dari negara asal terpidana mati, MUI memberikan dorongannya agar pemerintah tetap tegas. “Kita beri support pada pemerintah agar terus jalan,” tandas Rafani. [GA/okz]