JAKARTA (Panjimas.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik dan mempertanyakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melantik Jan Darmadi sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Sebab, Jan yang juga sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem diketahui memiliki rekam jejak sebagai pendiri program Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) yang merupakan kedok dari perjudian besar pada era 90-an.
Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnaen mengatakan pelantikan Jan tidak masuk akal. Karena ia telah memiliki citra buruk dalam sejarah Indonesia. “Saya tidak mengerti mengapa presiden (Jokowi –red) memilih Jan yang pernah jadi raja judi,” herannya, pada Selasa (20/1/2015).
Tengku Zulkarnaen menambahkan, pengangkatan Jan sebagai anggota Wantimpres akan sangat berpengaruh bagi pemerintah Indonesia kedepannya. Sebab, dikhawatirkan kebijakan yang diambil pemerintah nantinya akan menjurus ke arah yang tidak baik.
“Dari puluhan juta orang Indonesia, apakah tidak ada yang lebih baik dari Jan Darmadi?” tanya Tengku Zulkarnaen. Menurutnya, Jokowi dapat melihat seseorang baik atau tidak dengan melihat rekam jejaknya. (Baca: Astaghfirullah!! Salah Satu Anggota Wantimpres Jokowi, Jan Darmadi adalah Raja Judi)
Selanjutnya, Tengku Zulkarnaen menyarankan agar rakyat dan masyarakat Indonesia terus menerus mempertanyakan alasan Jokowi memilih orang yang salah sebagai Wantimpres. Sedangkan, orang yang lebih kompeten untuk menjadi anggota Wantimpres masih banyak. [GA/rol]