SURIAH (Panjimas.com) – Meski dilanda perang melawan rezim Syiah Nushairiyah Basar Al-Assad, umat Islam Suriah begitu tinggi kepedulian mereka membela kemuliaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang kembali dinodai.
Riibuan orang berpawai pada Jumat (16/1/2015) di beberapa daerah yang dikuasai mujahidin di seluruh Suriah, untuk memprotes karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disiarkan oleh majalah penghina Islam asal Prancis. Charlie Hebdo. (Baca: Makin Bebal, Dapat Dukungan Pemimpin Dunia Charlie Hebdo Kembali Hina Nabi Muhammad)
Pemrotes mengecam karikatur yang menghina tersebut, dan menyerukan dihormatinya agama serta meminta majalah itu agar tak pernah menghina pemimpin agama mereka, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, yang berpusat di Inggris.
Charlie Hebdo telah menyiarkan karikatur baru yang melukiskan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perbuatan tersebut telah dikutuk oleh kaum Muslimin di seluruh dunia karena menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Majalah mingguan penghina Islam itu melakukan tindakan tersebut “sebagai pembalasan” atas serangan awal Januari sehingga menewaskan 12 orang. Serangan tersebut, yang dilancarkan oleh beberapa pria bersenjata, justru adalah pembalasan terhadap majalah itu karena menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam penerbitan sebelumnya.
Ironisnya, para pejabat Suriah mengutuk serangan tersebut dan mencapnya sebagai “aksi teror” dan tak ada protes di daerah yang dikuasai pemerintah di negeri itu, demikian laporan Xinhua, Sabtu.
Protes oleh warga Suriah terutama berlangsung di Provinsi Aleppo di bagian utara negeri tersebut, pinggiran utara Provinsi Homs di Suriah Tengah, pinggiran Provinsi Deir Az-Zour di bagian timur dan daerah lain yang dikuasai mujahidin, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Hampir semua daerah yang dikuasai mujahidin di Suriah telah jatuh ke dalam kelompok mujahidin, yang menyatakan banyak orang telah ikut dalam mengutuk penyiaran karikatur oleh Charlie Hebdo itu.
Namun, kartun yang menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah memicu gelombang besar kemarahan di kalangan rakyat Suriah pada umumnya.
Mereka mengutuk standard ganda yang dilancarkan dalam menganjurkan kebebasan berbicara. [AW/Ant]