JAKARTA (Panjimas.com) – Kepala Sekolah dan Staf Pimpinan Polri (Kasespim) Polri, Irjen Pol Budi Waseso mengaku belum mengetahui dan mendengar informasi jika dirinya diplot sebagai Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Mabes Polri pengganti Komjen Pol Suhardi Alius.
Mantan Kepala Pusat Pengamanan Internal (Kapus Paminal) yang sempat menangkap seniornya sendiri, yakni Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji pada tahun 2010 lalu itu juga mengakui jika ada pengkhianatan dan persaingan ditubuh Polri.
“Saya siap. Pengkhianat tidak boleh ada di lingkungan Polri. Kalaupun dia tidak berkhianat minimal dia tidak cakap dan profesional,” kata Budi, pada Jum’at (16/1/2015) seperti dilansir Beritasatu. Tapi, Budi tidak menjelaskan siapa yang dimaksudkannya sebagai pengkhianat itu.
Budi yang belakangan ini menempel dekat dengan Komjen Budi Gunawan yang dicalonkan Presiden Jokowi sebagai Kapolri dalam seluruh aktivitasnya itu mengatakan jika kisruh yang menjerat Komjen Budi adalah buah dari “intrik di dalam tubuh Polri.”
“Sampai titik darah penghabisan saya akan berupaya menjaga agar kehormatan institusi Polri dipertahankan. Situasi di dalam sudah tidak solid lagi,” tegas mantan Kapolda Gorontalo itu. Kendati tidak menyebutkan siapa yang dimaksud sebagai pengkhianat, telunjuk Budi tampaknya mengarah pada Suhardi Alius yang akan dia gantikan itu.
Sementara itu, Suhardi Alius sendiri membantah jika dirinya dituduh berkhianat dan menelikung Komjen Budi. Dia menjelaskan jika kedekatannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam fungsi dan jabatannya sebagai Kabareskrim Mabes Polri.
Suhardi mengakui jika dirinya akan dimutasi sebagai (perwira tinggi) Pati di Lemhanas. Jenderal bintang tiga termuda ini mengatakan dirinya hanyalah korban fitnah. “Saya jelas di fitnah. Saya dekat dengan KPK dan PPATK dalam fungsi dan jabatan saya sebagai kabareskrim,” kata Suhardi, pada Jum’at (16/1/2015).
Namun, Jenderal lulusan Akpol 1985 ini menyatakan dirinya loyal dengan keputusan tersebut. “Saya prajurit. Saya siap,” jelas Suhardi. (Baca: Mabes Polri Bergolak!! Komjen Budi Ditunda Jadi Kapolri & Kabareskrim Suhardi Alius Dimutasi)
Menurut sumber di lingkungan internal Polri, Suhardi dipaksa lengser setelah ditelepon Kapolri Jenderal Pol Sutarman pukul 00.00 WIB. “Sudah ditelepon langsung oleh Pak Kapolri tadi malam. Pak Suhardi dianggap tidak cakap ‘mengamankan’ pencalonan Pak Budi. Jadi kerjanya sebagai kabareskrim dianggap tidak profesional,” jelas sumber itu.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti yang pada Jum’at (16/1/2015) malam ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Plt Kapolri mengatakan, surat keputusan untuk Suhardi yang akan pindah ke Lemhanas akan segera turun. Lalu siapa ganti Suhardi? Sumber itu menjawab,”Irjen Budi Waseso”. [GA]