Afghanistan (Panjimas.com)- Mujahidin di Imarah Islam Afghanistan pada kamis (15/1) mengeluarkan pernyataan mengenai tindakan para penghina Nabi sebagaimana terjadi di Prancis, seruan dan kutukan berikut perintah ambil sikap tegas bagi para penoda agama dan Nabi disampaikan pihak IIA dalam rilis pernyataaan dengan beragam bahasa. inilah pernyataan tersebut!
Pernyataan Imarah Islam Afghanistan
Terkait Pelecehan Terhadap Nabi -Shollallohu ‘alaihi wa sallam di Prancis
Sejumlah orang-orang bodoh dan tidak bermoral beberapa tahun lalu menerbitkan kartun (-diantaranya karikatur) Nabi tercinta Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam, kartun dan berbagai karikatur tersebut sebagai bentuk kebebasan bereksprsi mereka kemudian disebarluaskan di Prancis sehingga memperparah sensitivitas seluruh kaum muslimin di dunia lewat karya tak bermoral, sehingga dengan sendirinya menyingkap tabir budaya sesat barat.
Pada minggu lalu, penyerangan berhasil menghantam para pelaku pembuat karikatur nabi, mereka telah menerima balasan setimpal atas perbuatan keji mereka, namun hari ini kembali diterbitkan ulang kejelekan perbuatan mereka, mereka mengulangi pelecehan terhadap seorang rosul, Muhammad Al-Mushthafa Shollallohu alaihi wa sallam dan memungkinkan kembali mengusik sensitivitas satu milyar enam ratus jiwa muslim.
Kami mengutuk dan mengecam pekerjaan keji ini dan siapa saja yang bekerjasama dalam perbuatan demikian maka mereka semua musuh seluruh umat manusia. Pelecehan dan penodaan kesucian agama merupakan kejahatan yang tak terampuni, tindakan tersebut disaksikan oleh seluruh manusia dengan dasar pandangan kebencian dan menjijikan.
Kami meyakini tindakan pelecehan agama tidak akan menyebabkan kemadhorotan akan predikat tinggi Nabi Shollallohu alahi wa sallam bahkan perbuatan demikian hanya akan menyingkap wajah asli para pelaku musuh-musuh kemanusiaan.
Kami menyerukan kepada seluruh Dunia khususnya para pemimpin semua negara agar mereka tidak mentolerir para pelaku pelecehan terhadap Nabi dan tidak memberikan jaminan keamanan bagi mereka sebagai bentuk pencegahan untuk hal yang akan merugikan perdamaian dunia dan memercikan api peperangan.
Seluruh dunia Islam dan non-islam, sebagai rakyat negara wajib memiliki tanggung jawab untuk mengutuk dan mencegah setiap tindakan yang melampaui batas terhadap agama dan kesucian nya, para penghina manusia dan mendorong negara-negara untuk mengambil tindakan balasan.
Kami sampaikan khusus kepada seluruh Negara-Negara Islam dan para petingginya, peristiwa ini merupakan ujian iman dan aqidah, jika kalian (kaum muslimin) diam atas peristiwa ini maka nilai keimanan mesti dipertanyakan. Jika umat Islam diam dalam menghadapi insiden tersebut karena beberapa hambatan atau mengambil sikap netral antara kufur (kekafiran) dan Islam atau mencari alasan untuk tindakan menjijikkan yang diperbuat tangan orang orang kafir maka mereka harus takut atas keimanan yang ada dalam diri mereka.
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bukan pemimpin kaum muslimin saja bahkan abi merupakan panduan bagi seluruh umat manusia, Pembangun peradaban manusia, pembuat garis pemisah antara kebodohan dan cahaya (kebenaran), ia merupakan pemilik hati yang mulia, pencipta kemajuan ilmi pengetahuan dan budaya, maka mestilah ada upaya guna menghentikan perbuatan kejahatan tersebut dengan melawan secara tegas. [Nzal/Shahamat]