Tasikmalaya (Panjimas.com)-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) yang berkampus utama di Jalan Tamansari Kota Tasikmalaya, diresmikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Muhammad Din Syamsuddin, Rabu (14/1/2015).
Peresmian tersebut ditandai dengan penabuhan gendang bersama Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman yang dilanjutkan dengan ditandatanganinya prasasti Umtas. Hadir dalam kesempatan itu beberapa Rektor Universitas Muhammadiyah, dan jajaran pengurus Muhammadiyah Jawa Barat serta Kota Tasikmalaya.
Sejumlah kepala sekolah tingkat SMA atau SMK milik organisasi Muhammadiyah dan kalangan pengurus MUI kota Tasikmalaya juga hadir dalam kesempatan itu.
Sebagai orang nomor satu di Umtas, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Dr H Ahmad Konit AD MA sebagi Rektor Umtas masa Jabatan 2015-2019.
Pada tahap pertama ini, Umtas membuka tiga Fakultas, yakni Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Teknil.
Lahirnya Umtas melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 598/E/0/2014 tanggal 17 Oktober 2014 ditenggarai bisa berkembang pesat menjadi Universitas berkualitas di Jawa Barat bahkan di Tingkat Nasional. “Diharapkan kurang dari 10 tahun Umtas bisa masuk jajaran 50 Universitas terbaik di Indonesia. Kecil tetapi berkualitas,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Samsudin kemarin.
Dia menegaskan, beberapa Universitas Muhammadiyah yang ada di Indonesia masuk delapan besar jajaran Universitas berkualitas di Indonesia. Di antaranya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) peringkat ke-6, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di posisi 7. Sedangkan di posisi utama ada Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bandung (IPB) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Din berharap pimpinan Umtas bisa bergerak cepat untuk mengembangkan Umtas menjadi Universitas berkualitas di Jawa Barat. Juga bisa menjalin kerjasaam dengan Universitas Muhammadiyah di kota lainnya yang sudah maju.
“Pada dasarnya dosen Umtas adalah dosen yang juga ada di Universitas Muhammadiyah lain. Beberapa Universitas Muhammadiyah lainnya ada yang sudah go Internasional. Ada di Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Dan tidak mustahil Umtas bisa melejit tergantung pimpinan barunya,” tegas dia.
Ia pun menyerukan agar semua kepala SMA Muhammadiyah yang ada di Tasikmalaya dan Priangan Timur untuk mendorong para siswanya menuntut ilmu di Umtas. Dan menjadikan Umtas sebagai pilihan utama sehingga Umtas bisa segera berkembang.
Din menjelaskan, bahwa Umtas ini dirancang untuk memiliki kelebihan-kelebihan yang berbeda dengan perguruan lain. Dan merupakan amal usaha gerakan dakwah pencerahan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.
Setidaknya ada 193 perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadidyah termasuk Umtas tersebar merata di seluruh Indonesia. Untuk sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SMA) mencapai ribuan jumlahnya. Lembaga Pelayanan Kesehatan Muhammadiyah memiliki 500 lembaga dan untuk Lembaga Pelayanan Sosial dan Layanan ekonomi terdapat 350 lembaga.
“Semuanya diniatkan untuk sarana dakwah Islamiyah. Dan semuanya sumbangsih Muhammadiyah bagi kemajuan bangsa dan negara,” ucapnya.
Walikota Tasikmalaya, H Budi Budiman mengharapkan hadirnya Umtas bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Tasikmalaya. Kehadirannya kata dia sangat ditunggu oleh masyarakat.
“Kami mengharapkan Kota Tasikmalaya itu menjadi Kota Pendidikan,” katanya. [Nz/KP]