WASHINGTON (Panjimas.com) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Jum’at (9/1/2015) kemarin memperingatkan para warganya yang berada di seluruh dunia untuk waspada terhadap potensi teror, setelah majalah penghina Islam Charlie Hebdo dan sebuah toko atau supermarket milik Yahudi di Perancis diserang.
”Serangan teroris baru-baru, baik oleh orang-orang yang berafiliasi dengan entitas teroris, peniru, atau pelaku individual, telah menjadi pengingat bahwa warga AS harus mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi dan mengambil langkah yang tepat untuk meningkatkan kesadaran keamanan mereka,” demikian peringatan yang diterbitkan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam situs resminya.
Sebanyak 4 sandera Yahudi dibunuh oleh seseorang yang menyerang supermarket Yahudi di Paris. Sedangkan dua penyerang kantor majalah satir penghina Islam Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang sudah ditembak mati oleh pasukan keamanan saat dua bersaudara, Cherif dan Said Kouachi bersembunyi di gedung percetakan di dekat Kota Paris.
Menurut pernyataan Deplu AS, warga AS di seluruh dunia harus waspada, sebab serangan koalisi salibis internasional yang dipimpin AS terhadap Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) bisa memicu aksi balas dendam.”Terutama di Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa dan Asia,” imbuh peringatan Deplu AS tersebut.
AS sendiri beberapa hari lalu sudah mengeluarkan peringatan untuk warganya yang ada di Surabaya Indonesia untuk waspada dari potensi ancaman serangan. Peringatan AS kala itu terutama ditujukan pada warga AS di hotel dan bank-bank di Surabaya. Tapi, pemerintah Indonesia menjamin wilayahnya aman. [Muhajir/snews]