YERUSALEM (Panjimas.com) – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyebut kelompok-kelompok jihadis seperti Al Qaeda dan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) sebagai salah satu ancaman terbesar di dunia. Menurutnya, kelompok ini masih akan menghantui negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) dengan “aksi teror”.
Seperti dilansir Russia Today pada Minggu (11/1/2015), hal senada juga turut diutarakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Avigdor Lieberman. Paska melakukan pertemuan dengan otoritas kemanan di Perancis, Lieberman mengatakan teror oleh kelompok-kelompok Islam radikal masih akan terus terjadi.
“Semua instansi keamanan di Eropa, AS, dan juga Israel harus selalu bersiaga. Sebab, aksi teror semacam ini (serangan Paris -red) masih akan terus terjadi. Selalu ada pihak yang akan menjadi peniru di setiap aksi teror yang terjadi,” ujar Lieberman.
Lieberman juga menilai, negara-negara di Eropa belum siap untuk menghadang ancaman dan serangan para jihadis lokal maupun asing yang telah bergabung dengan Al Qaeda maupun IS atau yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) yang kembali pulang ke negara mereka masing-masing.
“Eropa belum terinternalisasi, bahwa pada militan yang telah pergi ke Timur Tengah, dan telah bergabung dengan Al Qaeda dan IS akan membawa ancaman serius ketika mereka kembali ke negara mereka masing-masing,” ucapnya.
Lieberman menuturkan, salah satu target utama dari aksi teror di Eropa adalah warga Yahudi. Lieberman berpendapat, cara paling aman bagi warga Yahudi di seluruh Eropa dan AS untuk menghindari teror ini adalah dengan bermigrasi ke negara Zionis Israel. [Muhajir/snews]