JAKARTA (Panjimas.com) – Bukan Ulil Abshar Abdalla namanya jika tidak membuat pernyataan kontroversial dan menyakiti perasaan umat Islam. Pendiri dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) itu membela aksi provokatif majalah penghina Islam Charlie Hebdo yang telah membuat dan menyebarkan karikatur Nabi Muhammad SAW.
Disisi lain, politisi partai Demokrat itu justru menyalahkan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) atas serangan terhadap majalah penghina Islam Charlie Hebdo di Paris Perancis pada Rabu (7/1/2015) kemarin yang menewaskan 12 orang dan melukai puluhan staf Charlie Hebdo lainnya.
Menurut Ulil, apa yang dilakukan oleh kaum jihadis yang menghalalkan darah manusia atas nama Islam tak bisa ditoleransi. Menurut Ulil, tindakan IS/ISIS jauh lebih menghina Islam ketimbang apa yang dilakukan oleh majalah satire penghina Islam Charlie Hebdo selama ini.
“Tindakan ISIS yg menghidupkan lembaga perbudakan jauh lebih menghina Islam ketimbang komik manapun,” tulis Ulil dalam Twitternya, pada Jum’at (9/1/2015) pukul 20.24 WIB.
…Tindakan ISIS yg menghidupkan lembaga perbudakan jauh lebih menghina Islam ketimbang komik manapun…
Tak cukup sampai disitu itu, Ulil juga menyinggung kalimat syahadat yang digunakan IS/ISIS sebagai bendera. Menurut Ulil, justru tindakan demikian yang sangat menghina Islam daripada sekedar komik penghina Islam seperti Charlie Hebdo atau majalah lainnya di Eropa yang berulang kali melecehkan dan menghina Islam.
Apa yang terjadi di Paris dengan serangkaian aksi di Charlie Hebdo dan tempat lainnya, serta fenomena makin banyaknya warga Eropa yang bergabung sebagai jihadis IS/ISIS, kata Ulil, menjadi sebuah hal yag wajar jika Islamophobia di Eropa makin meluas.
“Bagaimana orang Eropa tidak sinis pada Islam jika banyak warga Muslim Eropa yg bergabung dengan ISIS?,” kilahnya.
Tindakan IS/ISIS yang merebut banyak wilayah di Iraq dan Suriah dengan dengan segala cara yang menyertainya dan penggunaan simbol-simbol suci Islam, menurut Ulil, seharusnya yang harus direaksi oleh umat Islam lantaran jelas-jelas menghina Islam. “Tak ada demo atau protes besar-besaran karena ISIS menghina Islam, setahu saya,” kicau Ulil lagi. [GA/bjk]