PARIS, PERANCIS (Panjimas.com) – Dua mujahid bersaudara yang diduga melakukan aksi heroik menyerang majalah penghina Islam, Chaelie Hebdo, dilaporkan gugur syahid.
Keduanya terbunuh saat polisi Perancis menyerbu tempat persembunyiannya, Jumat petang (9/1/2015) waktu setempat.
Dua bersaudara, Said Kouachi dan Cherif Kouachi, gugur syahid ketika pasukan keamanan menyerbu sebuah pecetakan di kota kecil Dammartin-en-Goele, sebelah timur laut Paris, di mana terduga dalam serangan yang dilakukan Rabu lalau itu telah bersembunyi, sebut Reuters.
Dalam serangan tersebut, terdengar tembakan senjata otomatis, diikuti oleh ledakan dan kemudian diam lalu telihat asap yang mengepul dari atap. Di tengah kabut tebal, helikopter mendarat di atap bangunan, menandakan akhir dari serangan.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan kedua bersaudara itu muncul dari gedung dan menembaki polisi sebelum mereka gugur.
Diberitakan sebelumnya, kedua mujahid kakak beradik, Said Kouachi dan Cherif Kouachi dengan gagah berani menyerang kantor majalah yang selama ini menghina Islam, Charlie Hebdo di kota Paris, Perancis. (Baca: Charlie Hebdo, Kantor Tabloid Penghina Nabi Muhammad Diserang 11 Orang Tewas)
Keduanya berhasil membunuh buronan mujahidin selama ini, yakni Pemimpin Redaksi (Pemred) majalah penghina Islam Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier yang dikenal sebagai Charb. (Baca: Stephane Charbonnier, Pemred Majalah Penghina Islam Charlie Hebdo Masuk Daftar Buronan Mujahidin)
Selain Pemred, kartunis terkenal dengan nama Cabu, Tignous dan Wolinski juga ikut tewas. Mereka selama ini merupakan otak pelaku penghinaan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat karikatur di majalah tersebut. (Baca: Alhamdulillah Serangan di Markas Charlie Hebdo Tepat Sasaran, Bunuh Pemred dan Kartunis Penghina Nabi Muhammad)
Dua mujahid, Said Kouachi dan Cherif Kouachi tepat sasaran dengan mengeksekusi keempat pentolah penghina Nabi Muhammad saat mereka sedang melakukan rapat redaksi.
Said Kouachi dan Cherif Kouachi, dua Ksatria yang telah membalaskan kemarahan umat Islam setelah bertahun-tahun Nabi mereka dihina majalah Charlie Hebdo akhirnya syahid di hari Jum’at.
Dalam Islam orang yang meninggal di hari Jum’at memiliki keistimewaan tersendiri, yakni diselamatkan dari siksa kubur, sebagaimana sabdar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
حدثنا مُعَاوِيَةُ بن سَعِيدٍ التُّجِيبِيُّ، عَنْ أَبِي قَبِيلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن عَمْرِو بن الْعَاصِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”مَنْ مَاتَ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وُقِيَ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Telah mengabarkan Mu’awiyah bin Sa’id at-Tujibiy dari Abu Qobil, dari abdullah bin Amru bin al-Ash berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa saja yang meninggal pada hari jum’at atau malam jum’at maka ia diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. at-Tabrani dalam al-Mu’jamul Kabir (20/145), no. hadits 1534). [AW/dbs]