SURABAYA (Panjimas.com) – Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) tidak mempersoalkan adanya travel warning yang dikeluarkan oleh Kedubes Amerika Serikat (AS) di Indonesia kepada warga negaranya mengenai kondisi keamanan di Surabaya.
“Terserah saja. Mungkin itu laporan intelijennya. Bagi kita tak ada soal. Itu hak mereka,” kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, pada Senin (5/1/2015) seperti dilansir Antara. (Baca: Jubir Kedubes AS Mengaku Khawatir dengan Ancaman Kepada Warga AS di Surabaya)
Menurut JK, pemerintahnya juga berhak memberi peringatan serupa kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, jika wilayah tersebut memang dinilai tak aman.
JK juga membantah peringatan dini (travel warning) dari Kedubes AS jika Indonesia dalam kondisi tidak aman. JK mengatakan, kondisi dalam negeri sebenarnya aman dan tak ada keributan. “Kau kira apa? Ada ribut nggak? Yang ribut paling AirAsia. Itu yang luar biasa,” ujarnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Kedubes AS menyatakan, melindungi warga negara AS di luar negeri merupakan salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri (Deplu). Karena itu, pihaknya akan selalu memberikan informasi terbaru terkait dengan keamanan dan pertimbangan lainnya yang perlu diketahui oleh warga Negara AS ketika berpergian ke luar negeri.
“Kami sangat menganjurkan warga Negara AS yang tinggal di luar negeri atau sedang berpergian ke luar negeri untuk mendaftar di the Smart Traveler Enrollment Program (STEP) guna menerima informasi terkini terkait keamanan dan keselamatan dari Kedubes,” kata Jubir Kedubes AS di Jakarta pada CNN Indonesia, pada Ahad (4/1/2015).
Dalam peringatan tersebut, Kedubes AS di Jakarta dalam situsnya mengatakan ada potensi ancaman di hotel-hotel dan bank-bank AS di Surabaya. Namun, Kedubes AS tidak merinci lebih jauh potensi ancaman yang dimaksud tersebut. (Baca: Takut Ancaman Pendukung IS, Amerika Peringatkan Warganya di Surabaya). [GA]