SURABAYA (Panjimas.com) – Tidak hanya Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) yang tidak satu suara dengan travel warning yang dikeluarkan oleh Kedubes Amerika Serikat (AS) di Indonesia soal adanya ancaman teror di Surabaya dan Indonesia pada umumnya.
Ternyata, Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga tidak satu suara dengan peringatan dini dari Kedubes AS itu. Bahkan, Risma mengatakan tidak percaya dengan peringatan yang dikeluarkan oleh Kedubes As untuk Indonesia yang menyebutkan bahwa ada potensi ancaman terhadap Surabaya.
“Saya enggak percaya,” kata Risma kepada wartawan di Posko Crisis Center Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), pada Ahad (4/1/2015) seperti dilansir coveasia.
Apabila ada ancaman yang berkaitan dengan jaringan terorisme, Risma mengaku sudah melakukan antisipasi sejak lama. Bahkan ia setiap hari menghubungi Kepala Kecamata se-Surabaya untuk melaporkan segala aktivitas yang terjadi di daerah masing-masing. “Kalau tidak percaya silahkan lihat saya nanti ketika komunikasi dengan para camat se-Surabaya,” ujarnya.
Menurut Risma, sebenarnya potensi ancaman yang disampaikan Kedubes AS tidak tepat untuk Kota Surabaya. Pasalnya, warga yang berangkat ke Suriah maupun kota lainnya yang akan pergi berjihad bukan warga Surabaya asli, namun dari sekitar Surabaya. “Termasuk dari Lamongan atau sekitar Surabaya,” katanya.
Namun begitu, Risma mengaku telah menghubungi Kapolres Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta untuk menanyakan ihwal peringatan potensi ancaman terhadap warga AS di Surabaya yang dikeluarkan oleh Kedubes AS. “Ternyata tidak ada apa-apa, insyallah Surabaya aman dan kondusif,” ucapnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Kedubes AS menyatakan, melindungi warga negara AS di luar negeri merupakan salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri (Deplu). Karena itu, pihaknya akan selalu memberikan informasi terbaru terkait dengan keamanan dan pertimbangan lainnya yang perlu diketahui oleh warga Negara AS ketika berpergian ke luar negeri.
“Kami sangat menganjurkan warga Negara AS yang tinggal di luar negeri atau sedang berpergian ke luar negeri untuk mendaftar di the Smart Traveler Enrollment Program (STEP) guna menerima informasi terkini terkait keamanan dan keselamatan dari Kedubes,” kata Jubir Kedubes AS di Jakarta pada CNN Indonesia, pada Ahad (4/1/2015).
Dalam peringatan tersebut, Kedubes AS di Jakarta dalam situsnya mengatakan ada potensi ancaman di hotel-hotel dan bank-bank AS di Surabaya. Namun, Kedubes AS tidak merinci lebih jauh potensi ancaman yang dimaksud tersebut. (Baca: Takut Ancaman Pendukung IS, Amerika Peringatkan Warganya di Surabaya). [GA]