JAKARTA (Panjimas.com) – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono menyebut jika travel warning yang dikeluarkan Kedubes Amerika Serikat (AS) terkait bahaya perkembangan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Indonesia.
Untuk menguatkan analisanya tersebut, Hendropriyono menyatakan bahwa ancaman IS/ISIS di Indoensia menurutnya masih nampak jelas. Hal itu bisa terlihat dari sejumlah analisa para pengamat terorisme dan laporan intelejen yang ia terima.
“Itu kaitannya sama kegiatan ISIS, maka dalam rumusan analisa ancaman kewaspadaan terhadap ISIS masih mengemuka,” ujar Hendropriyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (5/1/2015) seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Hendropriyono, travel warning bukan datang dari AS saja. Tetapi ia mengklaim dari dalam negeri sudah bisa dilihat bahwa mulai ada warga negara yang terpengaruh dan terbawa dalam arus perkembangan IS/ISIS. “Kita lihat dan tahu sendiri, bukan karena ada warning dari negara-negara asing,” kata Hendro.
Untuk itu, Hendro mendesak pihak kepolisian segera mengambil langkah antisipasi yang perlu diambil. Salah satunya dengan berpegang teguh pada konstitusi dan undang-undang dalam memproses warga negara yang terlibat dengan kegiatan IS/ISIS.
“Yang kami tahu dan harus selalu pegang teguh adalah ancaman itu berbahaya terhadap bangsa. Karena kami anggap berbahaya, maka kami harus ambil langkah mencegah ancaman yang potensial menjadi ancaman nyata,” ujarnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Kedubes AS menyatakan, melindungi warga negara AS di luar negeri merupakan salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri (Deplu). Karena itu, pihaknya akan selalu memberikan informasi terbaru terkait dengan keamanan dan pertimbangan lainnya yang perlu diketahui oleh warga Negara AS ketika berpergian ke luar negeri.
“Kami sangat menganjurkan warga Negara AS yang tinggal di luar negeri atau sedang berpergian ke luar negeri untuk mendaftar di the Smart Traveler Enrollment Program (STEP) guna menerima informasi terkini terkait keamanan dan keselamatan dari Kedubes,” kata Jubir Kedubes AS di Jakarta pada CNN Indonesia, pada Ahad (4/1/2015).
Dalam peringatan tersebut, Kedubes AS di Jakarta dalam situsnya mengatakan ada potensi ancaman di hotel-hotel dan bank-bank AS di Surabaya. Namun, Kedubes AS tidak merinci lebih jauh potensi ancaman yang dimaksud tersebut. (Baca: Takut Ancaman Pendukung IS, Amerika Peringatkan Warganya di Surabaya). [GA]