JAKARTA (Panjimas.com) – Selain menyerukan agar seluruh elemen bangsa Indonesia melakukan muhasabah atas berbagai bencana yang melanda, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta yang dipimpin KH Fahmi Salim, Lc, MA juga mendesak dihentikannya pesta tahun baru 2015. (Baca: MIUMI Serukan Seluruh Elemen Bangsa Muhasabah atas Bencana yang Melanda)
Sebab, sudah seharusnya bangsa ini berduka cita bukan malah merayakan pesta tahun baru 2015 yang bernuansa maksiat.
“Menyerukan kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk tidak merayakan tahun baru 2015 dengan berbagai kegiatan yang bernuansa maksiat dan hura-hura. Apalagi ditengah situasi bangsa yang tengah berduka cita,” demikian tulis pesan singkat MIUMI yang diterima redaksi Panjimas, Rabu (31/12/2014).
Di sisi lain, MIUMI jua mendesak Pemprov DKI Jakarta agar menghentikan pesta tahun baru 2015, Jakarta Night Festival (JNF) yang digelar di silang Monas, Rabu (31/12/2014) malam ini.
Jika perayaan maksiat itu tetap diadakan maka jelaslah Pemprov DKI Jakarta telah ikut menari di atas penderitaan orang lain, egois dan permisif
“Menyerukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar membatalkan Jaknight Festival malam tahun baru sebagai bentuk empati terhadap korban bencana dan musibah yang melanda bangsa saat ini,” imbuh MIUMI.
Apabila perayaan bernuansa maksiat tersebut tetap nekat digelar, maka sama saja Pemprov DKI Jakarta menari di atas penderitaan orang lain.
“Jika perayaan maksiat itu tetap diadakan maka jelaslah Pemprov DKI Jakarta telah ikut menari di atas penderitaan orang lain, egois dan permisif,” Tutup rilis MIUMI tersebut.
Untuk diketahui, Jakarta Night Festival sendiri menelan dana lebih dari 1 miliar rupiah dari APBD, itu belum termasuk dana dari sponsor. (Baca: Negeri Dirundung Bencana, Pesta Tahun Baru yang Menelan Dana 1 Miliar Tetap Digelar di Jakarta)
Acara tersebut akan menggelar 9 panggung dan dihadiri ratusan artis. Anehnya menurut Ahok, pesta pergantian tahun seperti itu tak mau dikatan sebagai hura-hura.
“Kita juga bukan berarti enggak ikut sedih soal peristiwa itu (hilangnya AirAsia), tapi itu (perayaan Tahun Baru) bukan hura-hura juga,” ujar Ahok. [AW]