JAKARTA (Panjimas.com) – Selain mengungkap upaya liberalisasi sektor Migas di balik kebijakan harga BBM, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ustadz Ismail Yusanto juga menyatakan bahwa pemerintah Jokowi telah membohongi rakyat. (Baca: Ada Apa di Balik Kebijakan Naik Turunnya Harga BBM?)
Pasalnya, Jokowi sebenarnya tak memiliki argumen untuk menaikkan harga BBM waktu itu, setelah naik harga BBM diturunkan kembali demi pencitraan.
“Ini jelas sekali, bukan hanya mempermainkan rakyat tetapi membohongi rakyat. Karena pemerintah Jokowi sebenarnya tidak memiliki argumen menaikkan harga BBM waktu itu, melainkan hanya untuk melakukan liberalisasi Migas di sektor hilir,” kata Ustadz Ismail Yusanto kepada Panjimas.com, Rabu (31/12/2014).
Ini jelas sekali, bukan hanya mempermainkan rakyat tetapi membohongi rakyat. Karena pemerintah Jokowi sebenarnya tidak memiliki argumen menaikkan harga BBM waktu itu
Menurut Ustadz Ismail Yusanto, penurunan harga BBM yang dilakukan pemerintah Jokowi sama sekali tidak mengurangi penderitaan rakyat. Pasalnya, harga-harga sudah terlanjur naik dan tak mungkin turun.
“Jadi masalahnya, premium waktu itu dinaikkan lalu sekarang diturunkan sementara harga-harga sudah terlanjur naik dan tidak ada cerita harga barang-barang yang sudah naik itu akan turun. Pemerintah ini mempermainkan perasaan rakyat, kesulitan rakyat tidak hilang dengan penurunan BBM ini karena karena harga-harga sudah naik. Apa pemerintah bisa memerintahkan harga sembako, tarif kendaraan turun? Tidak bisa!” ungkapnya.
Tak habis pikir, Ustadz Ismail pun mempertanyakan apa maunya pemerintah di balik kebijakan konyol tersebut.
“Jadi inilah kekonyolan pemerintah yang ada! Kenapa kemarin terburu-buru menaikkan harga BBM? Baru jadi Presiden kurang dari satu bulan sudah dia naikkan harga BBM, tidak dipikir dulu. Sekarang sudah dinaikkan, diturunkan lagi, apa maunya pemerintah?” tandasnya. [AW]