JAKARTA (Panjimas.com) – Mabes Polri mengaku khawatir dan akan mencari pembuat video mujahidin Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) yang menantang Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Densus 88 dan Banser GP Ansor NU. (Baca: Mujahidin Daulah Islamiyyah Asal Indonesia Tantang Panglima TNI Bertempur di Suriah)
“Itu bisa kami tuntaskan, menemukan pembuat videonya. Kami khawatir, tapi hal ini meningkatkan kewaspadaan kami,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Komisaris Besar (Kombes) Pol Agus Rianto, di Jakarta, pada Jum’at (26/12/2014) seperti dilansir CNN Indonesia.
“Pada setiap kesempatan, Kapolri selalu meminta seluruh jajaran untuk waspada. Selain mengamankan masyarakat, kami sendiri juga harus aman,” ucap Agus menanggapi ancaman pria dalam video tersebut.
Polisi sudah mengambil langkah pencegahan terkait informasi yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. “Kami sudah antisipasi. Anggota yang bertugas di pos harus lebih aktif lagi mengawasi lingkungan. Jika di pos ada 5 anggota, 3 melek dan 2 tidur. Jika ada 4, 3 melek dan 1 tidur,” ujar Agus.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, seorang Mujahidin asal Indonesia kembali muncul dalam sebuah video untuk menantang Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Video pribadi yang diunggah di Youtube dengan judul “Jawaban bagi Panglima Babi NKRI” tersebut berdurasi 4 menit 1 detik dan diunggah pada hari Selasa (23/12/2014).
Dalam pernyataan pribadinya itu, Mujahidin IS asal Indonesia itu merespon sikap Moeldoko yang menyatakan ingin bergabung dengan tentara Amerika Serikat (AS) untuk memerangi Daulah Islamiyyah. (Baca: Panglima TNI Ingin Gabung dengan Koalisi Salibis Pimpinan Amerika Perangi Daulah Islamiyah)
Meski tak mencantumkan nama, tetapi sosok mujahidin dalam video tersebut tidak asing karena pernah muncul dalam sebuah video yang dirilis Al-Hayat (sayap media Daulah Islamiyah) beberapa bulan yang lalu.
Berikut ini pernyataan Mujahidin Daulah Islamiyyah asal Indonesia pada menit awal video tersebut:
“Pesan ini saya tujukan kepada Moeldoko, Panglima TNI –laknatullah ‘alaihi- dan Polri dan Banser, kami menunggu kedatangan kalian, kami telah mendengar bahwa kalian menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan Daulah Khilafah ini.
Ketahuilah bahwa, sungguh kami bahagia sekali mendengarnya, karena itu berarti insya Allah, pertemuan antara kami dan kalin disegerakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena sesungguhnya apabila kalian tidak mendatangi kami, kami yang akan mendatangi kalian. Kami akan kembali ke Indonesia –bi idznillah- untuk menegakkan syariat Allah.
Dan tentu saja kami mengetahui bahwa menegakkan syariat Allah, harus dimulai dengan memerangi kalian, dengan membantai satu per satu dari kalian; tentara, TNI, Polri, Densus dan Banser, yang mana hari ini menyombongkan diri untuk menentang agama Allah, menentang penegakkan Syariat Allah dan mengatakan NKRI harga mati,” demikian pernyataan mujahidin tersebut. [GA]