JAKARTA (Panjimas.com) – ANTV telah memulai menayangkan serial “King Suleiman” pada Senin (22/12/2014) kemarin. Kecaman dari netizen pun langsung muncul setelah tayangan perdana tersebut. King Suleiman merupakan serial drama TV asal Turki yang sukses di 60 negara dan diperkirakan berhasil menyita perhatian penonton televisi dengan jumlah penonton mencapai lebih dari 200 juta orang.
Serial TV yang di negara asalnya di larang Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyib Erdogan tersebut merupakan kisah tentang Khalifah kesepuluh dalam Khilafah Utsmaniyah, Sultan Suleiman Al Qanuni yang memimpin Kerajaan Ottoman (sekarang Turki). (Baca: Waspadalah!! Serial TV Turki King Suleiman ANTV Menyesatkan Merusak Citra Islam)
Persepsi kebanyakan pemirsa di Indonesia menganggap bahwa sinetron tersebut akan menceritakan tentang Nabi Suleiman yang juga berstatus raja di zamannya. Padahal kisah King Suleiman yang judul aslinya “Muhteşem Yüzyıl” (The Magnificent Century) ini terjadi pada abad 16.
Dalam sejarah disebutkan, Sultan Suleiman Al Qanuni merupakan sultan kesepuluh dalam Khilafah Utsmaniyah setelah Utsman, Orkhan, Murad I, Bayazid I, Muhammad I, Murad II, Muhammad Al Fatih, Bayazid II, dan Salim I.
Sultan Suleiman dengan kepandaian ilmunya berhasil menyusun sistem undang-undang Daulah Turki Utsmani yang berdasarkan pada syari’at Islam. Gelar Al Qanuni di belakang namanya adalah berkat keberhasilannya menyusun UU tersebut.
Sejarah mencatat, pada kepemimpinan Sultan Suleiman, tentara Khilafah Utsmaniyah mampu menundukkan beberapa kerajaan Eropa dan berkuasa atas pengaturan lalu lintas Laut Merah dan Teluk Persia.
Namun yang tampak pada episode perdana yang tayang pada Senin (22/12/2014) malam jam 21.30 WIB, serial King Suleiman malah menampilkan wanita-wanita tanpa jilbab berbaju ketat, menari hingga adegan bersentuhan dengan King Suleiman. Bahkan ada adegan King Suleiman tidur tanpa baju.
Kisah King Suleiman malah mempertentangkan tentang kekayaan, uang dan gambaran wanita yang tidak Islami. Sepertinya serial televisi (TV) tersebut mengadopsi dari novel berjudul The Sultan’s Harem karya Colin Falconer yang menceritakan kebobrokan istana di masa King Suleiman.
Tayangan yang tidak sesuai dengan sejarah tersebut telah menuai reaksi keras dari publik dunia maya (netizen). Sesaat setelah pemutaran perdananya, sejumlah blog dan postingan di jejaring sosial mengungkapkan bahwa serial TV ini telah melecehkan umat Islam.
Berikut ini beberapa ‘suara’ kecaman netizen atas tayangan serial TV King Suleiman yang ditayangkan ANTV, seperti yang di rangkum oleh media online Merdeka.
“Di Turki, film King Suleiman dilarang tayang. Pantes setelah liat iklannya, trus browsing, siapa King Suleiman dan kerajaan Ottoman. Masya Allah bener dugaan saya, kekhalifaan Utsmaniyah dipelintir ceritanya… Yang diambil harta, tahta dan wanita,” tulis sebuah akun di forum internet Kaskus, pada Selasa (23/12/2014).
Akun ini lantas meminta netizen untuk mendukung pelaporan serial King Suleiman ke Komisi Penyiaran Indonesia. “Yuk sama-sama kita ajukan keberatan penayangannya ke KPI:https://www.kpi.go.id/index.php/pengaduan,” katanya. [GA]