BANYUWANGI (Panjimas.com) – Asmoro, Ketua RT Perum Puri Brawijaya Permai, Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) mengaku kaget dengan penangkapan yang dilakukan Densus 88 terhadap warganya yang bernama Adi Margono pada Senin (22/12/2014) malam sekitar pukul 19.15 WIB.
Asmoro menjelaskan, Adi adalah warga yang sudah lama menetap di wilayahnya. Menurut keterangan Asmoro, Adi adalah pria kelahiran Semarang 16 Agustus 1968. “Dia tinggal di rumah sendiri dengan istrinya dan dua anaknya. Sebelumnya, dia sempat kontrak di bagian depan. Tinggal di sini sekitar 4 tahun,” tuturnya.
Dia mengatakan tidak ada pemberitahuan kepada dirinya saat penangkapan terjadi. Asmoro mengaku sedang tidak berada di rumah saat itu. Dari informasi warga, pihak keluarganya hingga kini juga belum mendapatkan surat penangkapan Adi.
Menurut Asmoro, sebelum tinggal di wilayah perumahan, Adi dan keluarganya tinggal di rumah mertuanya di Kelurahan Penganjuran Banyuwangi. Sehari-hari, Adi dikenal sebagai penjual kerupuk ikan. “Dia orangnya ramah. Semua administrasinya juga lengkap,” jelas Asmoro.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, setelah menangkap seorang penjual ayam di Lamongan Jawa Timur (Jatim), Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali berulah dengan menangkap seorang pria bernama Adi Margono (44 tahun) warga Perum Puri Brawijaya Permai, Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi, Jatim pada Senin (22/12/2014) malam sekitar pukul 19.15 WIB.
Menurut penuturan warga sekitar, Adi ditangkap Densus 88 seusai menunaikan sholat isya berjama’ah di masjid sekitar. Selain itu, cara penangkapan yang dilakukan Densus 88 juga tidak manusiawi. Bahkan ada warga yang tidak tahu menau juga hendak diamankan Densus 88.
Saat itu, lanjut Slamet, dirinya sempat melawan ketika merasa ada seseorang yang mencengkeram kerah bajunya dan kemudian ia berteriak “polisi”. Slamet mengaku kerah bajunya dilepaskan petugas Densus 88 setelah tahu jika dia tidak bisa melihat.
Dia kemudian diberi tahu tetangganya bahwa Adi dibawa oleh seseorang berbadan tegap yang menggunakan rompi hitam serta membawa senjata. Slamet menambahkan, yang ia tahu hingga kini tidak ada surat penangkapan yang diberikan kepada pihak keluarga terkait penangkapan Adi. [GA/kmps/dtk]