PEKANBARU (Panjimas.com) – Keberadaan imigran gelap di Pekanbaru Riau dianggap mulai meresahkan warga. Dari isu bebasnya para imigran berkeliaran hingga menjadi gigolo.
Ratusan imigran gelap dari Afghanistan, Iran, dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya kini ada di Rudenim Pekanbaru. Mereka kerap terlihat berbelanja sebagaimana umumnya warga.
Kabag Humas Pemkot Pekanbaru Ingot Ahmad kaget soal isu-isu negatif terkait imigran. Disebut-sebut, para imigran pria dikoordinir oknum tertentu dan ‘dijual’ sebagai gigolo.
“Kabar inilah yang kami terima. Soal dugaan mereka (imigran) menjadi gigolo sudah meresahkan masyarakat kita,” kata Ingot kepada detikcom, Senin (22/12/2014).
Isu tersebut menjadi perhatian khusus Pemkot Pekanbaru. Karenanya, Satpol PP melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait.
“Ini untuk menyikapi soal isu pria imigran gelap menjadi gigolo. Isu ini juga sudah kita sampaikan ke Rudenim Pekanbaru, termasuk Kanwil Menkum HAM. Koordinasi harus kita lakukan. Karena para imigran ini di bawah naungan UNHCR,” papar Ingot.
Selain itu, muncul isu imigran menyebarkan pahamnya ke warga. “Ini kalau dibiarkan bisa menimbulkan konflik di tengah masyarakat kita,” tutup Ingot.
Saat ini, berdasarkan data yang dihimpun detikcom, ada ratusan imigran yang ditempatkan di Pekanbaru. Mereka diamankan karena tidak memiliki kelengkapan dokumen. [AW/dtk]