JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum Gerakan Pemuda (Ketum GP) Ansor, Nusron Wahid mengatakan bahwa lembaganya akan tetap membantu menjaga keamanan menjelang dan pada saat perayaan Natal bagi umat Kristiani. Menurut Nusron, menciptakan situasi aman itu adalah kewajiban sosial umat mayoritas.
“Semua warga negara berhak mendapatkan rasa aman. Meski warga negara itu adalah minoritas,” kata Nusron, pada Jum’at, (19/12/2014) seperti dilansir Tempo.
Lembaga sayap Nahdlatul Ulama (NU) itu tercatat telah menurunkan paramiliternya di berbagai daerah dalam mengamankan perayaan Natal pada tahun lalu. Dikutip dari situs NU online, tercatat 250 personel Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diturunkan untuk membantu pengamanan perayaan Natal.
Sementara itu, di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), 80 anggota Banser GP Ansor juga turut mengamankan Natal bersama Kepolisian setempat. Nusron menolak dan mengecam adanya ormas Islam yang melarang perayaan Natal. “Enggak boleh itu. Perayaan Natal adalah salah satu hak orang beragama,” ujar Nusron.
Menanggapi hal itu, Komandan KOKAM Muhamadiyah Klaten Muh Ismail menegaskan, masyarakat dan umat Islam harus tahu dan faham perbedaaan yang sangat mendasar antara “melarang perayaan Natal dan menjaga aqidah umat Islam dari bahaya Kristenisasi terselubung berkedok merayakan Natal bersama”.
“Kami tidak pernah melarang umat Kristiani untuk merayakan Natal, monggo (silahkan –red) itu hak mereka. Yang kami lakukan kemarin bersama Laskar Islam Klaten (LAKIK –red) itu dalam rangka mensosialisasikan fatwa MUI dan menjaga aqidah umat,” tegasnya kepada Panjimas.com pada Sabtu (20/12/2014). (Baca: Aksi Damai LAKIK & Sosisalisasi Fatwa MUI Tentang Keharaman Umat Islam Rayakan Natal Bersama Berjalan Lancar)
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, mayoritas ormas dan elemen umat Islam disejumlah daerah seperti di Solo, Klaten, Jogja, Semarang, Jakarta, Surabaya dan kota-kota lainnya akhir-akhir ini sedang gencar mensosialisasikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang keharaman umat Islam mengikuti perayaan Natal bersama.
Namun, sikap lain ternyata ditunjukkan oleh Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Kedua lembaga sayap Nahdlatul Ulama (NU) itu menyatakan siap sedia dan ikut berperan aktif untuk membantu mengamankan perayaan Natal tahun 2014. (Baca: Astaghfirullah, Banser & GP Ansor NU Akan Amankan Perayaan Natal). [GA]