JAKARTA (Panjimas.com) – Mayoritas ormas dan elemen umat Islam disejumlah daerah seperti di Solo, Klaten, Jogja, Semarang, Jakarta, Surabaya dan kota-kota lainnya akhir-akhir ini sedang gencar mensosialisasikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang keharaman umat Islam mengikuti perayaan Natal bersama.
Namun, sikap lain ternyata ditunjukkan oleh Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Kedua lembaga sayap Nahdlatul Ulama (NU) itu menyatakan siap sedia dan ikut berperan aktif untuk membantu mengamankan perayaan Natal.
Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid mengatakan, beberapa daerah sudah meminta bantuan langsung kepada GP Ansor guna membantu mengamankan perayaan Natal. “Sejumlah daerah itu yakni Bogor, Bekasi, dan di wilayah Bandung barat,” kata Nusron, pada Sabtu (20/12/2014) malam seperti dilansir CNN Indonesia.
Nusron beralasan, pihaknya pada tahun 2014 ini ikut mengamankan perayaan Natal karena selama ini juga sudah berperan aktif ikut membantu mengamankan setiap perayaan Natal. “Ini sudah rutin, biasa saja, normatif,” ujar pria yang gemar melontarkan statemen nyleneh itu.
Nusron mengatakan pihaknya ikut berpartisipasi karena berkewajiban untuk membantu kaum Nashrani. “Kewajiban umat mayoritas untuk melindungi umat minoritas,” ucap Nusron yang pada November 2014 lalu diangkat Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Dengan memiliki jumlah anggota yang mencapai jutaan orang, Nusron mengatakan GP Ansor selalu siap untuk dimintai bantuan. “Total jumlah anggota kita ada 4,7 juta orang,” ungkap Nusron. Jumlah itu tersebar di seluruh daerah. “Kalau sama yang simpatisan jumlah anggota GP Ansor mencapai 8 juta orang,” lanjutnya.
Nusron menjelaskan bahwa semakin mendekati tanggal 25 Desember, pihaknya banyak dimintai bantuan pihak Nashrani untuk mengamankan perayaan Natal. “Biasanya 2 hari sebelum Natal banyak yang meminta bantuan pengamanan,” kata Nusron. “Kita selalu siap pokoknya, on call,” ujarnya. [GA]