WASHINGTON (Panjimas.com) – Sebanyak 1.300 tentara tambahan AS, termasuk 1.000 prajurit, akan mulai dikerahkan ke Irak pada penghujung Januari guna membantu pasukan keamanan di lapangan memerangi Daulah Islamiyah, kata seorang juru bicara Pentagon.
“Misi mereka akan berupa melatih, menyarankan dan membantu pasukan keamanan Irak,” kata John Kirby, Sekretaris Pers di Departemen Pertahanan AS, di Pentagon.
Penempatan yang disahkan pada Jumat adalah bagian dari pengerahan 1.500 prajurit tambahan yang disetujui Presiden AS Barack Obama pada November 2014, katanya.
Menurut Kirby, tak kurang dari 300 prajurit yang akan dikerahkan selama waktu yang sama dalam kelompok Angkatan Udara Ke-82 akan berasal dari banyak kesatuan, kata Xinhua. Kontribusi mereka akan berupa “peningkatan kemampuan yang lebih besar”.
Apa yang membuat pengerahan kali ini berbeda, hanyalah geografi, kata Kirby. Menurut the Hill, jejaring politik kenamaan AS, tentara tersebut sangat mungkin akan ditempatkan di empat lokasi di Irak –tempat mereka akan melatih, memberi saran dan membantu pasukan Irak.
Tim pemberi saran akan beroperasi di Daerah Anbar dan sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, dan seluruh misi itu dirancang untuk melatih sebanyak 12 brigade tentara Irak, termasuk sembilan dari pasukan keamanan Irak dan tiga petempur Kurdi, kata Kirby.
Mujahidin Daulah Islamiyah tahun ini meningkatkan serangan terhadap Ramadi, salah satu daerah kota penting terakhir di Provinsi Anbar yang berada di bawah kendali Baghdad. Mereka berusaha mengkonsolidasikan cengkeraman atas Daerah Anbar.
Saat misi pelatihan berlangsung, militer AS terus melancarkan serangan udara dengan langkah yang sesuai dan kondisi mendesak serta ketepatan yang tepat, katanya.
“Itu adalah dua lipat,” kata Kirby. Misi itu akan memburu mereka ke tempat yang kami tahu dapat dan mesti kami lakukan, selain juga mendukung pasukan keamanan di lapangan.” [AW/ant]