TANGERANG SELATAN (Panjimas.com) – Minuman keras (miras) yang sangat berbahaya dan seharusnya tidak terjangkau oleh anak-anak, justru ditempatkan di area yang mudah terjangkau oleh anak. Di sebuah supermarket di Bintaro Tangerang Selatan misalnya, miras kalengan berjajar penuh tepat di depan kasir.
“Saya kaget. Biasanya di sana tempat display untuk susu anak, dan sekarang jadi display miras,” ujar seorang warga Bintaro, Roza Rianita Nursetia, pada Rabu (17/12/2014) malam seperti dilansir RepublikaOnline.
Roza yang pertama kali menceritakan mengenai penempatan miras di rak susu bayi dan akhirnya tersebar di masyarakat. Pada 26 November 2014 lalu, Roza berniat untuk membeli susu anaknya. Namun, ia terkejut lantaran display yang biasanya digunakan untuk menjajakan susu telah berganti menjadi miras.
Pada 27 November 2014, Roza kemudian menuliskan perihal penempatan miras itu melalui jejaring sosial. Ia melakukan itu karena khawatir penempatan miras sangat mudah terjangkau anak. “Display dari bawah rak hingga setinggi mata anak,” jelas Roza.
Pada 28 November 2014 malam, Roza kembali mendatangi supermarket di Bintaro itu. Ia menanyakan langsung perihal penempatan miras itu kepada manajer toko. Si manajer, kata Roza, beralasan kalau penempatan itu sesuai dengan instruksi atasan. Instruksi itu berdasarkan aturan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar miras diletakkan di rak khusus.
“Sepertinya salah penafsiran. Karena berdasarkan peraturan, miras tidak boleh ditempatkan di area yang langsung terjangkau, melainkan melalui petugas,” ujar Roza.
Roza menyatakan, dalam kurun waktu sejak 26 November 2014 hingga 28 November 2014, penempatan miras di depan kasir yang tadinya penuh, kini berkurang hingga setengahnya. Ini menunjukkan kalau penempatan produk sangat berpengaruh terhadap penjualan.
Roza menekankan, hal ini tak hanya terjadi di Bintaro. Sejumlah swalayan lainnya bahkan lebih parah dalam menempatkan produk mirasnya. Sejumlah swalayan tersebut justru menempatkan miras di lorong umum yang tidak terpantau dan terawasi dari bawah rak hingga atas rak. Roza menyayangkan hal ini terjadi. “Kadang, konsumen pun tak peka dengan hal ini,” keluh Roza. [GA]