JAKARTA (Panjimas.com) – Mantan Diplomat RI, Drs H Zahir Khan SH, Dipl. T.E.F.L, mengungkapkan adanya dugaan intervensi negara-negara Kristen termasuk Vatikan di balik aksi sparatisme di NKRI.
Zahir Khan menyoroti kondisi Papua yang terus bergejolak akibat ulah sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Di samping itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo sebelumnya pernah mengungkapkan maraknya bandara perinstis yang digunakan misionaris Kristen di Papua hingga berani mengusir TNI. (Baca: Pangdam Jaya: Bandara Misionaris Kristen di Papua Berani Usir TNI)
“Mereka akan terus berusaha melepaskan diri dari Indonesia, malah di Inggris sudah ada perwakilan OPM. Itu satu bukti bahwa mereka akan melepaskan diri dari NKRI,” kata Zahir Khan di sela-sela diskusi mingguan bertema “Membongkar Kedok Kristenisasi Melalui Berbagai Modus” di Markaz Besar Partai Bulan Bintang (PBB) di Jl Raya Pasar Minggu Km 18, Jakarta Selatan, Rabu sore (17/12/2014).
Vatikan dengan negara-negara Kristen Barat bekerjasama. Kalau tidak ada kerjasama, kenapa OPM diperbolehkan mendirikan perwakilan di Inggris? Sekarang boleh tidak kalau gantian kita izinkan Irlandia mendirikan perwakilan di Indonesia? Itulah ketidakadilan negara Barat!
Lebih lanjut, Zahir mengungkapkan berdirinya kantor perwakilan OPM di Inggris merupakan bukti nyata campur tangan negara Kristen barat yang mendukung sparatisme.
“Vatikan dengan negara-negara Kristen Barat bekerjasama. Kalau tidak ada kerjasama, kenapa OPM diperbolehkan mendirikan perwakilan di Inggris? Sekarang boleh tidak kalau gantian kita izinkan Irlandia mendirikan perwakilan di Indonesia? Itulah ketidakadilan negara Barat!” ungkapnya.
Menurut Zahir, pemerintah seharusnya bersikap tegas, sebab sparatis seperti OPM itulah teroris sesungguhnya.
“Pemerintah kita harus waspada, harus tegas! Mereka itu melawan pemerintahan yang sah. Mereka itu teroris! Kenapa cuma orang Islam, tanpa alasan disebut teroris, padahal mereka itulah teroris sebenarnya,” tegasnya.
Tim-tim itu yang mendukung negara-negara Kristen seperti Australia dan negara-negara barat; Vatikan, Italia, sampai lepas dari Indonesia. Saya tidak rela Tim-tim itu lepas setelah puluhan tahun jadi bagian dari Indonesia
Ia menambahkan, pemerintah selayaknya mengambil pelajaran peristiwa pecahnya Timor-timur dari NKRI, sehingga hal itu jangan sampai terulang di Papua.
“Tim-tim itu yang mendukung negara-negara Kristen seperti Australia dan negara-negara barat; Vatikan, Italia, sampai lepas dari Indonesia. Saya tidak rela Tim-tim itu lepas setelah puluhan tahun jadi bagian dari Indonesia,” ujarnya.
Namun sayangnya, meskipun disinyalir adanya konspirasi Kristen di balik gerakan sparatisme seperti OPM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) malah berencana blusukan natal ke Papua dengan menelan dana 20 miliar. (Baca: Haleluyah, Rencana Blusukan Natalan Jokowi ke Papua Telan Biaya 20 Miliar)
Padahal, sejumah pimpinan gereja yang tergabung dalam Forum Oikumene Gereja-Gereja Papua, dengan tegas menolak rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada perayaan Natal, 27 Desember 2014 mendatang. (Baca: Forum Oikumene Gereja Papua Tolak Blusukan Natal Jokowi)
“Di sini pemerintahnya hanya takut pada bangsa barat, tidak takut kepada Allah,” tandasnya. [AW]