NUSAKAMBANGAN (Panjimas.com) – Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Menurut Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu, musibah tersebut merupakan peringatan bagi kaum Muslimin.
“Bedanya antara umat Nabi Muhammad dengan umat para Nabi terdahulu itu di sini. Kalau umat para Nabi terdahulu itu membangkang, maka akan langsung diturunkan adzab dimusnahkan seluruhnya,” kata Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada para pembesuk di LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa (16/12/2014).
Oleh sebab itu, ia menyerukan agar kaum Muslimin yang tertimpa bencana banyak bertaubat, karena masih beruntung diberi peringatan terlebih dahulu oleh Allah Ta’ala.
“Kalau umat Nabi Muhammad, diberi peringatan dahulu seperti bencana, kalau tidak taubat maka diadzab di akhirat. Makanya Nabi Muhammad itu dikatakan rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya.
Pada kesempatan berbeda, pengurus JAT, Arif menyampaikan bahwa sejauh ini telah diterjunkan sejumlah personil Komunitas Ansharut Tauhid Peduli Musibah (KATIBAH) guna membantu para korban bencana.
“Saat ini yang dibutuhkan adalah makanan pokok, perlengkapan balita seperti; susu bayi, pampers berbagai ukuran, makanan bayi, kemudian sabun mandi dan sabun cuci, pakaian, handuk, selimut, pembalut wanita dan lain-lain,” kata Arif saat dihubungi Panjimas.com.
Untuk diketahui, musibah tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terjadi pada hari Jum’at 12 Desember 2014 pukul 17.45 WIB.
Setidaknya, 200 jiwa sudah diungsikan dan 108 jiwa tertimbun longsor. Update terkini hasil evakuasi relawan di lapangan jumlah jenazah korban longsor yang ditemukan hingga hari Rabu (17/12), pukul 12.00 WIB, sebanyak 79 orang. [AW]