BANJARNEGARA (Panjimas.com) – Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah mengatakan, tim gabungan hingga Minggu (14/12/2014) malam menemukan 39 korban meninggal dunia yang tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
“Data sementara korban yang ditemukan meningal sebanyak 39 orang dan diperkirakan masih 69 korban yang masih tertimbun,” jelas Harmensyah di Banjarnegara, pada Minggu seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan pencarian akan dilanjutkan pada Senin (15/12/2014), dan akan terus dilakukan hingga didapat korban yang diperkirakan masih tertimbun. Ia menuturkan, ada sekitar 2.000 relawan baik dari TNI/Polri, SAR, BPBD dan Basarnas yang bahu membahu terlibat dalam pencarian korban bencana tanah longsor ini.
“Setelah seluruh korban meninggal dtemukan, langkah berikutnya adalah bagaimana segera menentukan bagaimana korban yang masih hidup, apakah disewakan rumah atau direlokasi, besok akan dilakukan kooordinasi dengan SKPD terkait,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya sudah bicara dengan Bupati Banjarnegara agar sepekan ke depan sudah harus ditentukan, kalau mau direlokasi tempatnya di mana dan apakah lokasinya aman atau lokasi longsor tersebut masih bisa direkayasa.
“Secara teknis memang bisa dengan sistem teras, namun semua itu tergantung Pemkab dan warga, kami hanya memfasilitasi,” lanjutnya. Harmensyah menambahkan, memang hampir seluruh daerah di sini merupakan daerah rawan longsor.
KORBAN LONGSOR DIPERKIRAKAN TERUS BERTAMBAH
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, pada Minggu (14/12/2014) sore mengatakan, jumlah korban meninggal akibat longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara bertambah menjadi 32 orang, sementara 76 orang masih dalam pencarian.
“Hingga Minggu (14/12/2014) pukul 16.00 (WIB) tim gabungan berhasil menemukan 32 korban tewas akibat longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 76 orang yang diduga tertimbun masih dicari,” katanya.
Sutopo menyebutkan dari 32 korban tewas akibat bencana longsor itu, tujuh orang di antaranya masih belum dapat diidentifikasi.
Sementara 25 korban tewas yang sudah teridentifkasi adalah Ruliah (P/30), Joko Adi P (L/18), Sukirno (L/20), Misman (L/25), Bahrun (L/17), Tutur (L/30), Hadi (L/60), Hendi B Ahmad(L/9), Klimah (P/33), Munawar (L/80), Ikhwan (L/30), Endar (L/11), Sukamto (L/36), Andri (L/balita), Sunari (P/50), Rohyati (P), Camin (33/L), Maryamah (45/P), Tursino (L/52), Marwoto Bundar (L/50), Sopan (L/18), Rebu Tuarsono (L/57), Ikah Rohyani (P/18), Haryoto (L/18), dan Burhan bin Topani (L/28).
“Korban yang sudah teridentifikasi sudah diambil keluarga dan dimakamkan, dan Tim Inafis Polri masih terus melakukan identifikasi korban,” ujar Sutopo. Selain itu, korban longsor diperkirakan akan terus bertambah dan hingga kini pencarian dan penyelamatan korban longsor masih terus dilakukan oleh tim gabungan. [GA]