IRAQ (Panjimas.com) – Ulama terkemuka Syi’ah Iraq, Muqtada al-Sadr menyatakan telah mengerahkan ratusan milisi Syi’ah untuk memerangi para mujahidin Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) di Kota Samarra, Iraq.
Pihak kantor Sadr menyatakan, pengumuman untuk memerangi mujahidin IS itu merupakan respon terhadap kondisi bahaya yang luar biasa bagi Kota Samarra, kota yang disucikan bagi kaum Syi’ah Iraq.
“Sadr telah memerintahkan para pejuang ‘Brigade Perdamaian’ untuk menjawab seruan ‘jihad’ dalam waktu 48 jam dan menunggu instruksi lebih lanjut,” bunyi pernyataan kantor Sadr, seperti dikutip Al Arabiya, pada Kamis (11/12/2014) malam.
Kelompok Syi’ah faksi Sadr tercatat pernah terlibat konflik dengan umat Islam (Sunni) pada Februari 2006 silam. Kala itu, mujahidin Sunni meledakkan kuil Imam Askari yang dibangun pada abad kesembilan. Tindakan itu memicu serangan balasan dan berlanjut menjadi konflik yang berlarut-larut di Iraq.
Seorang kolonel di korps militer Syi’ah Iraq di Samarra meyakini bahwa IS berencana melakukan serangan terhadap Kota Samarra dan mengalihkan pertempuran di Kota Tikrit.
Samarra, Tikrit dan Kota Baiji terletak di Provinsi Salahuddin, sebelah utara Baghdad. Sementara itu, pasukanrezim Syi’ah Iraq mengklaim berhasil membebaskan kilang minyak Baiji dari tangan IS. Namun realitanya hingga kini Kota Baiji masih dikuasai mujahidin IS. [Muhajir/snews]