WASHINGTON, AS (Pajimas.com) – Para pejabat senior CIA sebelum ini berulang kali berkata kepada Kongres, Gedung Putih dan Departemen Kehakiman bahwa potongan-potongan informasi dari interogasi brutal terhadap mujahidin senior Al-Qaeda Khalid Sheikh Mohammed telah membawa pada ditangkapnya Hambali.
Dituduh merencanakan serangan 11 September 2001 ke AS, Mohammed berulang kali menjadi sasaran metode interogasi brutal AS begitu dia ditangkap, demikian seperti dikutip kantor berita Antara, Kamis (11/12/2014).
Dia di-waterboarding –teknik penyiksaan dengan meneteskan air ke kepala tahanan yang kepalanya ditutup– sebanyak 183 kali, kemudian ditampar, dicekik, dan diganggu tidurnya, kata laporan Senat itu.
Mohammed berkata kepada para penginterogasi CIA pada awal 2003 mengenai rencana menyuruh mantan warga Baltimore, Majid Khan, untuk mengirimkan uang sebanyak 50.000 dolar AS ke Asia Tenggara untuk membiayai serangan Al-Qaeda.
CIA mengatakan informasi itu membantu para penyelidik dalam mengungkapkan jaringan tersangka di Asia Tenggara yang dipimpin Hambali.
Hambali atau Riduan Isamuddin ditahan di Ayutthaya, Thailand, pada 2003.
Disebut oleh mantan Presiden George W. Bush sebagai salah orang paling berbahaya di dunia, Hambali disangka terlibat dalam merencanakan Serangan 11 September dan Bom Bali yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Dia ditahan di penjara militer AS di Guantanamo, Kuba, tanpa diadili terlebih dahulu, sejak 2006. [AW/ant]