TEPI BARAT, PALESTINA (Panjimas.com) – Zionis kembali berulah dengan membunuh seorang Menteri Palestina, bernama Ziyad Abu Ain yang menjabat sebagai Menteri Urusan Pengawasan terhadap Pemukiman Palestina dan Pembangunan tembok. Ia merupakan menteri Palestina yang berasal dari Faksi Fatah. Demikian laporan Abdillah Onim, relawan kemanusiaan asal Indonesia yang menetap di Gaza, Palestina.
“Semoga Allah Ta’ala menggolongkan beliau menjadi Syuhada,” kata Abdillah Onim melalui email yang dikirim ke redaksi Panjimas.com, Rabu (10/12/2014).
Seperti dilaporkan kantor berita Indonesia, Antara, Seorang pejabat senior Palestina Rabu tewas setelah dipukuli oleh pasukan Israel selama pawai protes di Tepi Barat, kata sumber-sumber medis dan keamanan kepada AFP.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengutuk “tindakan barbar” tersebut dan bersumpah melakukan tindakan-tindakan untuk menanggapi, lapor AFP.
Ziad Abu Ain, yang bertanggung jawab atas masalah permukiman Israel untuk Otoritas Palestina (PA), “menjadi syahid setelah dipukuli di bagian dadanya,” kata Ahmed Bitawi, direktur rumah sakit Ramallah.
Satu sumber keamanan Palestina mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel memukuli Abu Ain dengan popor senapan dan helm mereka selama pawai protes di Desa Turmus Ayya dekat Ramallah.
Seorang fotografer AFP mengatakan, tentara Israel telah menembakkan gas air mata ketika Abu Ain berpartisipasi dalam pawai sekitar 300 warga Palestina yang dimaksudkan untuk menanam pohon zaitun.
Tiga tentara menangkap Abu Ain dan memukulnya di dada, kata fotografer itu. Abu Ain jatuh dan seorang dokter tentara Israel bergegas untuk menolongnya sebelum dia dievakuasi ke rumah sakit.
Saksi lain, Kamal Abu Safaka, mengatakan bahwa Abu Ain “dipukuli oleh tentara di dada” setelah percakapan dengan petugas yang bertanggung jawab.
Militer Israel belum memberikan komentar atas kekejaman ini.
Abbas mengutuk “serangan brutal yang menyebabkan kesyahidan” Abu Ain, dan menyebutnya “tindakan barbar yang tidak bisa ditoleransi atau diterima,” kata Kantor berita resmi Palestina WAFA.
“Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan setelah hasil penyelidikan dalam insiden itu,” kata Abbas, yang kemudian menyatakan tiga hari berkabung.
Kelompok HAMAS, yang de facto penguasa di Jalur Gaza, menerbitkan pernyataan berduka atas kematian Abu Ain dan menyerukan kepada pemerintah Palestina ntuk menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel.
“Waktunya telah tiba untuk berunjuk rasa bagi semua kekuatan kami dalam menghadapi kejahatan Zionis dan menghentikan segala macam koordinasi keamanan dengan pendudukan,” katanya dalam satu pernyataan.
Abu Ain, 55, sebelumnya telah ditangkap dan dipenjarakan oleh Israel.
Dia diekstradisi dari Amerika Serikat pada tahun 1981 atas pembunuhan dua warga Israel di Tiberias pada tahun 1979, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tapi dibebaskan pada 1985 dalam pertukaran tahanan.
Selain perannya dalam pemantauan permukiman Israel oleh otoritas Palestina dan tembok pemisah, Abu Ain adalah anggota Dewan Revolusi Fatah dan sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri Palestina untuk urusan tahanan. [AW/dbs]