SHANA’A, YAMAN (Panjimas.com) – Mujahidin (Al-Qaeda) Yaman menyalahkan pemerintah AS yang melakukan upaya penyelamatan sebagai penyebab kematian wartawan foto asal Amerika Serikat (AS) dan seorang guru asal Afrika Selatan.
Al-Qaeda telah menyalahkan Presiden AS Barack Obama atas kematian dua sandera -seorang wartawan foto Amerika dan seorang guru Afrika Selatan- selama upaya penyelamatan yang gagal oleh pasukan AS pada akhir pekan lalu.
Luke Somers dan Pierre Korkie tewas pada Sabtu (6/12/2014) ketika pasukan AS dan Yaman menyerbu pangkalan mujahidin Al-Qaeda di barat daya Yaman.
“Obama membuat keputusan yang salah, dan menandatangani surat perintah hukuman mati bagi rekan senegara Amerika-nya [Somers],” demikian pernyataan resmi Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang disampaikan Nasser bin Ali al-Anasi dalam video yang dirilis pada hari Kamis (11/12/2014).
Serangan AS yang gagal terjadi hanya sehari sebelum Korkie yang rencananya akan dibebaskan di bawah kesepakatan dengan mujahidin.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan ada “alasan kuat” untuk percaya bahwa hidup Somers dalam bahaya sebelum operasi penyelamatan diluncurkan.
The New York Times mengatakan Somers ditembak oleh mujahidin sebagai akibat serangan bersama AS dan pasukan Yaman. Ia terluka parah ketika pasukan komando sampai kepadanya. Dia meninggal saat diterbangkan ke pangkalan angkatan laut AS di wilayah tersebut, kata harian itu.
Somers –yang juga kontributor Al Jazeera- ditangkap di ibukota Yaman pada September 2013 ketika ia bekerja sebagai wartawan foto untuk Yaman Times. Korkie diculik bersama dengan istrinya Mei 2013, namun istrinya dibebaskan pada bulan Januari lalu.
AQAP, dituding oleh Washington sebagai afiliasi paling berbahaya dari Al-Qaeda, telah memanfaatkan ketidakstabilan di negara miskin itu sejak 2011 dengan memaksa Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mundur.
Dan dalam beberapa tahun terakhir mujahidin telah melakukan semakin banyak penangkapan, dengan beberapa sandera masih ditawan.
Sementara itu, mujahidin yang bersekutu dengan Al-Qaeda menembakkan roket ke pangkalan udara militer terbesar di Yaman Kamis (11/12/2014). Mereka mengklaim bertujuan menyerang target fasilitas AS.
Ansar al-Syariah, afiliasi Al-Qaeda, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Seperti dikatakan dalam jejaring sosial Twitter bahwa para mujahidin yang menargetkan fasilitas AS di pangkalan udara Al-Anad, sebagai pembalasan atas upaya serangan Amerika Serikat ketika melakukan penyelamatan sandera Luke Somers.
Pejabat Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan enam roket ditembakkan di pangkalan udara di barat daya negara itu. Mereka tidak bisa memberikan jumlah pasti korban namun mengatakan beberapa tentara Yaman terluka.
Tidak ada mujahidin yang dilaporkan telah ditangkap atau terbunuh sebagai akibat dari serangan itu.
Satu roket meledak di dekat sebuah fasilitas penyimpanan minyak, yang mengakibatkan kebakaran namun tidak ada kerusakan besar. Roket-roket tidak mengenai sasaran yang dimaksudkan, kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Yaman.
Somers dan sandera lain dari Afrika Selatan, Pierre Korkie, keduanya tewas dalam serangan militer AS yang gagal terhadap mujahidin AQAP pada akhir pecan lalu. [AW/jzr, cnn]