KABUL (Panjimas.com) – Enam tentara Afghanistan tewas setelah bus yang mereka tumpangi terkena serangan bom mujahidin Taliban di Kabul. Selain itu, 10 tentara Afghanistan lainnya juga mengalami luka-luka akibat serangan bom tersebut.
“Pembom tersebut berjalan kaki sewaktu dia melakukan serangan itu Kamis pagi. Ledakan tadi melukai 10 orang, termasuk beberapa warga sipil,” ungkap para pejabat seperti dikutip dari VOA News, pada Kamis (11/12/2014).
Pihak berwenang juga mengungkapkan, Taliban telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban telah meningkatkan serangan-serangan mereka, terutama di Kabul dan menargetan pasukan Afghanistan dan asing NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), sekaligus sasaran-sasaran diplomatik.
Pasukan NATO mengklaim telah mengakhiri misi perang mereka di Afghanistan, setelah 13 tahun dan melaksanakan transisi ke sebuah misi baru bulan Januari 2015 mendatang, yang memusatkan pada pelatihan dan penasihat bagi tentara di negara tersebut. Namun realita dilapangan masih banyak pasukan NATO yang berkeliaran di Afghanistan.
Sebelumnya, AS mengklaim bahwa serangan pesawat tanpa awak (drone) miliknya telah membunuh 9 orang mujahidin Taliban. Kejadian ini berlangsung di perbatasan Afghanistan dan Pakistan pada akhir pekan lalu. Namun hingga kini informasi tersebut masih dipertanyakan.
Keterangan mengenai serangan itu disampaikan oleh pemerintah Afghanistan. Operasi drone tepatnya terjadi di Distrik Shigal, Provinsi Kunar. Wilayah itu sudah sejak lama diduga sebagai tempat persembunyian Taliban. Namun, Distrik tersebut sangat sulit disentuh karena terletak di pegunungan yang sangat terpencil. [Muhajir]