ARAB SAUDI (Panjimas.com) – Rezim Arab Saudi menahan 135 orang yang dituduh terlibat dalam asi “terorisme”. Mereka diduga rezim Saudi telah merencanakan dan akan melaksanakan kegiatan “teroris” untuk mendestabilisasi negara.
Mayor Jenderal Mansour al-Turki, juru bicara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi mengatakan bahwa pasukan keamanan mampu mengejar para tersangka dari ideologi yang berbeda, tapi dipersatukan melalui ideologi “terorisme”.
“Sebagian besar warga negara Arab Saudi, dan sebanyak 26 warga negara asing,” ujar Al-Turki. Mengutip Al-Turki, Saudi Press Agency memberitakan warga negara asing (WNA) yang ditangkap terdiri dari 16 orang Suriah, 3 dari Yaman, dan yang lainnya dari Lebanon, Afghanistan, Ethiopia, Mesir, Bahrain dan Iraq.
Sebanyak 40 orang dituduh terlibat dalam pelatihan dan bergabung dengan organisasi radikal di luar negeri, serta berencana melakukan serangan di Arab Saudi. Lainnya, yakni sebanyak 54 orang dituduh terlibat dalam pembiayaan, perekrutan, propaganda dan pembuatan bahan peledak.
Hampir 20 tersangka dituduh terkait dengan kerusuhan dan serangan bersenjata terhadap pasukan keamanan di Propinsi Awamiya. Saat itu pasukan keamanan terlibat bentrok dengan para pengunjuk rasa yang tidak setuju dengan kebijakan rezim Saudi. [Muhajir/ini]