LONDON (Panjimas.com) – Inggris dikabarkan menggunakan jet tempur tidak layak terbang, alias rusak, untuk memerangi Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) di Iraq dan Suriah. Hal ini dikarenakan minimnya dana yang digelontorkan oleh pemerintahan David Cameron untuk biaya perawatan.
Pers Inggris melaporkan hanya 16 dari 102 jet tempur yang berpangkalan di Akrotiri, Siprus yang layak menjalankan operasi tempur. Selebihnya, yakni 86 jet tempur kurang peralatan dan perawatan serta sama sekali tidak layak terbang untuk melakukan pertempuran.
Akibatnya, moral pasukan yang mendukung operasi pemboman jatuh pada titik terendah dan menderita. Situasi serupa juga dialami oleh para pilot. Hal ini juga dikarenakan alokasi dana yang sangat minim untuk biaya makan para pasukan.
Dengan sebab tersebut, prajurit Inggris yang ada di darat terpaksa memakan jatah makanan para pengungsi akibat terbatasnya pasokan ransum dari London.
Insiden ini terungkap ketika seorang sersan mengeluh kepada seorang petinggi AU Inggris mengenai kwalitas makanan untuk prajurit yang harus bekerja siang dan malam. BBC melaporkan prajurit muak dengan sandwich keju untuk petugas malam, dan pergi ke dapur dan mengambil jatah makanan untuk pengungsi. [Muhajir/ini]