JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (Ketum MIUMI), Dr Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M Phil meyakini kebenaran berita masuknya orang-orang Syi’ah dari luar negeri ke Balikpapan, Pekanbaru dan Makassar berkedok mencari suaka yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan para aktivis, tokoh dan umat Islam.
Menurut pakar aliran sesat Syi’ah dan kelompok liberal itu, modus pergerakan yang saat ini dipakai oleh orang-orang Syi’ah dari luar negeri itu ada kesamaan dengan yang biasa dipakai di negara Timur Tengah lainnya. Berawal dari pengungsi, lama kelamaan mereka akan membuat komunitas lalu menyebarkan ajaran sesatnya.
“Saya percaya itu benar. Mereka pertama akan jadi pengungsi, nanti lama-lama akan membuat komunitas Syi’ah, dan kemudian akan menyebarkan ajaran Syi’ah ke tempat-tempat yang lain,” tegas akademisi yang juga Direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) saat dihubungi Panjimas.com pada Jum’at (5/12/2014) sore.
Seperti diiberitakan Panjimas.com sebelumnya, beberapa hari terakhir ini marak beredar pesan singkat, baik melalui Broadcast BlackBerry Messenger (BBM), WahtsApp (WA), SMS maupun jejaring sosial terkait berita penyusupan ratusan orang Syi’ah yang berkedok mencari suaka. (Baca: Beredar Kabar Ribuan Penyusup Syi’ah Berkedok Pencari Suaka Asal Afghanistan Tiba di Balikpapan)
Hal ini diketahui setelah ada berbagai kejanggalan, diataranya; tidak membawa paspor, tidak membawa keluarga, pada sore hari mereka melakukan latihan beladiri dan malamnya melakukan ritual memukul-mukul kepala dan dada sambil berteriak “YA HUSAIN… YA HUSAIN…” seperti kegiatan ritual aliran sesat Syi’ah. [AG]