FLORIDA, AMERIKA SERIKAT (Panjimas.com) – Diorama Malaikat jatuh dari langit ke dalam lubang api ditampilkan di ruang bundar gedung DPR negara bagian Florida bulan ini.
Pesannya? “Happy Holidays From The Satanic Temple” atau Selamat Natal dari Kuil Setan (di Amerika tidak menggunakan ucapan Merry Christmas, red.).
The Satanic Tample (Kuil Setan), bersama dengan “Americans United for the Separation of Church and State” (Amerika Serikat untuk Pemisahan Gereja dan Negara), mengumumkan pekan ini bahwa para pejabat Florida telah setuju untuk mengizinkan tampilan Tample’s Holidays di gedung DPR negara bagian di Tallahassee mulai tanggal 22-29 Desember, di daerah yang ditunjuk sebagai pembuka forum untuk kebebasan berbicara.
Selama liburan terakhir, ruang bundar telah menampilkan “Tiang Fetivus” setinggi enam kaki yang terbuat dari kaleng bir, Gereja Monster Spaghetti Terbang dan diorama pemandangan kelahiran Yesus (Nativity), semua didanai oleh organisasi swasta.
Display The Satanic Temple, yang juga menampilkan sebuah ayat dari Yesaya 14:12 (Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!), sempat ditolak oleh pejabat Florida karena terlalu menyinggung (Kristen, red.) tahun lalu, kata juru bicara The Satanic Temple, Lucien Greaves dalam sebuah e-mail.
“Malaikat Jatuh” di dalam keyakinan agama-agama samawi adalah iblis yang dikutuk Tuhan dan diusir dari Surga karena telah menggoda Adam dan Hawa.
Kalimat “Selamat Natal dari Kuil Setan” terpampang di atas diorama “Malaikat Jatuh” yang akan ditampilkan pada tanggal 22 Desember mendatang. Bersamanya juga akan ditampilkan diorama yang dibuat oleh Gereja Monster Spaghetti Terbang. Semua “display” itu telah disetujui oleh gubernur Florida.
“Kami berharap bahwa musim liburan ini semua orang bisa merayakan ibadahnya berdasar keyakinan yang berbeda-beda dan menghomati bahwa perayaan semangat hedonisme yang bertanggungjawab tersedia bagi semua orang,” kata Lucien Greaves.
Gereja Kuil Setan terus mengajukan tuntutan adanya persamaan hak dengan gereja-gereja lain dengan dukungan oleh “Americans United for the Separation of Church and State” yang mengancam siapapun yang menolak pertujukan itu dengan alasan melanggar kebebasan berekspresi.
“Tahun ini kami berhasil karena membawa pengacara,” tulis Greaves dalam e-mail yang dikirim.
Perlu dicatat bahwa The Satanic Temple adalah salah satu dari segelintir kelompok, yang secara harfiah menyembah setan, mereka menggunakan kisah iblis sebagai kiasan untuk sistem keyakinannya. Meskipun The Satanic Temple mendefinisikan kepercayaannya sebagai “agama,” kelompok tersebut memiliki perbedaan dalam keyakinannya dalam hal “ghaib” termasuk setan.
The Satanic Temple juga cukup aktif secara politik ketika hadir dalam acara persimpangan antara agama dan kebebasan berbicara; kelompok itu juga menjadi berita utama tahun ini, misalnya, ketika mengusulkan untuk menempatkan patung setan (bapbomet) setinggi 7-kaki di depan gedung DPR negara bagian Oklahoma, di samping patung Sepuluh Perintah Tuhan (The Ten Commandments). Kelompok ini tidak berafiliasi dengan Gereja Setan, yang merupakan organisasi yang sama sekali berbeda. [AW/WP]