PANJIMAS.COM – Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, yang selama ini dikenal mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin menjadi buronan interpol.
Interpol mengeluarkan buletin pada Jum’at (5/12/2014) yang merilis pencarian untuk melakukan penangkapan terhadap ulama paling berpengaruh Ikhwanul Muslimin Yusuf al-Qaradawi.
Buletin yang memberikan rilisan singkat itu mengatakan bahwa Mesir menginginkan Qaradawi (88 tahun) “untuk menjalani hukuman” atas kejahatannya termasuk “hasutan dan bantuan untuk melakukan pembunuhan yang disengaja.”
Syaikh Qardhawi yang kini tinggal di Qatar juga dituding memiliki kakitangan dalam penjara besar yang menahan sejumlah anggota Ikhwanul Muslimin selama masa revolusi melawan diktator Mesir, Hosni Mubarak. Mohamed Morsi, seorang pejabat Ikhwanul yang kemudian menjadi presiden Mesir pada tahun 2012, adalah di antara mereka yang melarikan diri.
Syaikh Qardhawi merupakan pengecam keras kudeta militer Morsi pada bulan Juli 2013 yang dilakukan oleh rezim junta militer yang baru. “Sejak hari ia (Presiden baru Abdel Fattah al-Sisi) dilantik, semua yang kita lihat adalah pembunuhan dan pertumpahan darah, penahanan dan para wanita diperkosa,” ujar Syaikh Qardhawi sebelum pemilihan pada bulan Mei.
Pada bulan Februari, para pejabat Mesir menuntut Qatar mengekstradisi Syaukh Qardhawi. Mereka juga meminta Interpol untuk menangkap Qaradawi tahun lalu.
Syaikh Qardhawi menggambarkan pembebasan diktator Mesir Hosni Mubarak baru-baru ini sebagai “hari paling menyedihkan dalam sejarah manusia dan cacatnya keadilan di pengadilan Mesir.”
Menurut Global Muslim Brotherhood Daily Watch, Interpol mengeluarkan status “Red Notice” yang merupakan level waspada tertinggi. [AW/IPT]