GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengingatkan krisis kesehatan mengintai RS di Gaza pasca mogoknya para petugas kebersihan disebabkan tak mendapatkan gaji sejak 6 bulan lalu.
Juru bicara Kemenkes, Dr. Ashraf al Qudra mengatakan kepada Quds Press, para pasien di Gaza menghadapi situasi sulit, sementara pihak petugas medis tak bisa memberikan layanan disebabkan buruknya lingkungan, pasca mundurnya perusahaan jasa kebersihan, Rabu (3/12) sampai waktu yang belum ditentukan.
Alasan berhentinya perusahaan layanan kebersihan karena tak mendapatkan pembayaran sejak 6 bulan lalu. Sejumlah upaya dilakukan menuntut kementerian kesehatan di Ramallah agar bertanggungjawab, namun tak berhasil.
Kementerian menyebutkan kondisi darurat dialami sejumlah RS di Gaza akibat hengkangnya para petugas kebersihan.
Al Qudra menjelaskan, petugas medis akan mengalami kesulitan menunaikan tugasnya jika tak ada petugas kebersihan.
Keputusan penarikan diri petugas kebersihan akan berdampak buruk bagi para pasien di RS, yang bisa memicu berkembangnya mikroba.
Al Qudra mendesak pihak terkait dan pemerintah agar melindungi hak-hak pasien, dan segera membuat kebijakan mengakhiri krisis di RS Gaza dan memberikan hak-hak perusahaan suplayer jasa kebersihan. [AW/Onim]