JAKARTA (Panjimas.com) – Zaim Saidi, Pemikir Islam dan Direktur PIRAC (Public Interest Riset and Advocacy Center), sebuah lembaga penelitian dan advokasi untuk kepentingan publik turut mengecam aksi brutal aparat kepolisian dalam menghadapi masyarakat yang menyampaikan aspirasinya dalam demonstrasi.
Zaim Saidi juga mengecam aksi keji para polisi yang menginjak-injak musholla di Riau tanpa melepas sepatu, dan menembaki Masjid Umar Bin Khattab dengan gas air mata. “Para polisi ini lama-lama bukan cuma dibenci masyarakat, tapi juga oleh para malaikat. Sungguh susah membedakan antara politisi dan badut,” tegas Zaim Saidi di akun Twitternya, @ZaimSaidi.
Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra juga menyayangkan sikap polisi di Riau dan Makassar yang dinilainya sangat berlebihan dalam mengamankan demonstrasi para mahasiswa yang menolak kenaikan BBM dan rencana kedatangan Presiden Jokowi di Riau, pada Selasa (25/11/2014) lalu.
Melalui akun Twitternya @Yusrilihza_Mhd, mantan Mensesneg itu meminta Jokowi agar segera memerintahkan Kapolri untuk menghentikan segala tindakan berlebihan aparat kepolisian dalam menangani demo mahasiswa.
“Presiden harus memberikan perintah kepada Kapolri untuk menghentikan tindakan berlebihan dalam menangani demo mahasiswa. Unjukrasa menentang kebijakan Pemerintah dalam menaikkan harga BBM tetap harus dihormati sebagai hak setiap warganegara,” tegas Yusril.
Menurut Yusril, sikap aparat kepolisian di era pemerintahan Jokowi dinilai lebih represif dari pemerintahan sebelumnya. “Presiden Jokowi harus tunjukkan di era pemerintahannya POLRI bertindak simpatik kepada rakyat, bukan bertindak represif,” tulisnya. [GA/intgn]