JAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris Katolik yang kini telah bertaubat dan memeluk Islam membongkar gerakan Kristenisasi yang marak terjadi di Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa orang-orang kafir akan melakukan berbagai cara memurtadkan umat Islam termasuk diantaranya Kristenisasi, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 217:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
…Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Q.S Al-Baqarah: 217).
Di sisi lain, gerakan Kristenisasi ini gencar dilakukan karena merupakan amanat agung dalam ajaran Kristen. (Baca: Penting! Mantan Misionaris ini Beberkan Cara Efektif Hadapi Kasus Kristenisasi)
“Harakatut tanshiriyah atau gerakan kristenisasi ini bagian daripada amanat agung yang dibawa oleh agama mereka, seperti dalam Matius pasal 28 ayat 19-20: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman,” kata Ustadz Bernard Abdul Jabbar saat menjadi pembicara di Temu Pembaca Suara Islam dan Majelis Taqarub Ilallah (TPSI-MTI) di Masji Abu Bakar Shiddiq, Jl. Otista Raya, Cawang, Jakart Timur, pada Sabtu (29/11/2014).
Para misionaris, menurut Ustadz Bernard juga tidak akan menghiraukan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1979 1 Tahun Tahun 1979, tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri Kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia.
Dimana dalam pasal 4 disebutkan, “Pelaksanaan penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan terhadap orang atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama lain…”
Pasalnya, para misionaris akan ‘menghalalkan’ berbagai cara Kristenisasi, dari mulai cara yang halus hingga cara yang licik. Sebab hal itu justru diajarkan dalam keyakinan mereka dalam Matius pasal 10 ayat 16:
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
“Ini simbol untuk melakukan Kristenisasi, mereka bisa jinak, santun, tulus seperti merpati, bisa juga licik seperti ular. Artinya, segala cara apapun boleh dilakukan untuk melakukan Kristenisasi,” jelas Ustadz Bernard.
Lebih dari itu, dengan cara berbohong pun jika perlu akan dilakukan para misionaris untuk melakukan Kristenisasi.
“Jadi mereka melakukan (kristenisasi, red.) dengan gencarnya, bahkan kebohongan demi kebohongan pun dilakukan, lihat Roma pasal 3 ayat 7: Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?” tandasnya. [AW]