JAKARTA (Panjimas.com) – Rateka Winner Lee mendadak populer ketika ia mengunggah video di youtube berjudul “Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta.”
Pemilik RTK Channel HD di Youtube ini yang sebelumnya merupakan wartawan gadget itu tergugah semangat keislamannya saat dirinya melihat Kristenisasi terselubung di Car Free Day.
Berdasarkan pengakuannya, Rateka ternyata memahami seluk-beluk dunia Kristen lantaran dirinya pernah bersekolah di sekolah Katolik.
“Saya dulu pernah bersekolah di sekolah Katolik, Strada, Tangerang, pernah sekolah di SD Tarakanita, Kebayoran,” kata Rateka saat menjadi pembicara di Temu Pembaca Suara Islam dan Majelis Taqarub Ilallah (TPSI-MTI) di Masji Abu Bakar Shiddiq, Jl. Otista Raya, Cawang, Jakart Timur, pada Sabtu (29/11/2014).
Saat sekolah dirinya pun terpaksa mengikuti kegiatan Katolik karena bagian dari program sekolah, padahal semua orang di sekolahnya tahu jika dirinya seorang Muslim.
“Hal-hal yang berbau katolik saya juga diwajibkan ikut karena memang sudah peraturan sekolah untuk ikut misa, kalau di Kristen itu kebaktian dulu waktu di SD juga sempat jadi anggota koor gereja kalau ada Misa itu saya ikut nyanyi di depan, tapi alhamdulillah sampai sekarang saya belum pernah ikut makan roti dan anggur,” kenangnya.
Selain itu, Rateka juga sempat mengenyam kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), namun hanya beberapa tahun dirinya keluar dari kampus tersebut.
“Saya ini juga jurnalis sejak tahun 2008, saya kuliah di IKJ Jurusan Film tahun 2005 sampai 2007, saya ngga lulus karena saya ngga cocok sama lingkungan sana yang mereka lebih menuhankan seni daripada agama,” ungkapnya.
Rateka mengungkapkan, video Kristenisasi terselubung itu dibuatnya ketika dirinya mendapatkan undangan meliput acara sebuah perusahaan smartphone. Dalam acara itulah ia menyaksikan aksi Kristenisasi berkedok nasionalisme dengan membagi-bagikan kalung dan makanan.
“Dari yang membagi-bagikan, karena selam 9 tahun saya sekolah di Katolik dan banyak sahabat-sahabat saya yang Katolik, auranya mereka, wajah-wajah mereka itu kelihatan sekali kalau mereka itu dari gereja, bahasa saya kelihatan lah orang yang wajahnya sering kena wudhu.
Saya sudah tahu ada misi terselubung, cuma yang kita dengar adalah “Indonesia diselamatkan” maksudnya mereka bawa simbol-simbol nasionalisme,” jelasnya.
Namun, aksinya membongkar Kristenisasi itu mendapat tanggapan beragam, bagi umat Islam jelas bersimpati melihat video tersebut. Tetapi kalangan Kristen sudah pasti gerah keburukannya tersingkap. Lontaran hujatan, seperti di kompasiana, kaskus, maupun jejering sosial pun marak menyikapi video itu. [AW]
[youtube=https://youtu.be/QUw11Tk6VnU]