ANKARA, TURKI (Panjimas.com) – Paus Fransiskus dan Uskup Agung Ecumenical Patriarch Bartholomew I berjanji mendukung warga Kristen di Timur Tengah. Keduanya mengatakan mereka tidak dapat membiarkan umat Kristen terusir dari wilayah itu.
“Kita tidak dapat membiarkan Timur Tengah tanpa umat Kristen, yang telah mengakui nama Yesus selama dua ribu tahun,” kata kedua pemimpin Gereja itu dalam pernyataan bersama seperti dilansir AFP, Ahad (30/11/2014).
Dengan menuding mujahidin Daulah Islamiyah, mereka memperingatkan umat Kristen di wilayah itu mengalami penganiayaan dan terusir dari rumah-rumah mereka.
Di saat bersamaan, Paus mengajak umat Islam untuk mengecam Islamic State (Daulah Islamiyah).
Ajakan Paus ini diutarakannya ketika melakukan pertemuan dengan tokoh politik dan agama Turki. Menurut Paus, pengerahan militer adalah langkah yang tepat untuk menghalau Daulah Islamiyah.
“Sebagai pemuka gama, kami memiliki kewajiban untuk mengecam seluruh tindakan yang melanggar hak asasi manusia,” ujar Paus Frasiskus bersama ulama ternama Turki, Mehmet Gormez, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (29/11/2014).
“Setiap kekerasan yang mencari justifikasi agama, pantas untuk dikecam karena bertentangan dengan ajaran Tuhan yang damai,” jelasnya.
Apa yang disampaikan Paus tersebut sangat bertentangan dengan kenyataan di lapangan. Sebuah pernyataan pernah dirilis di media online, tentang bagaimana amannya gereja dan komunitas Kristen di Mosul Irak yang dilindungi oleh mujahidin Daulah Islamiyah setelah mereka membayar jizyah. (Baca: Bagaimana Kondisi Umat Kristen dan Gereja Mereka di Mosul yang Dikuasai Daulah Islamiyah?)
Dalam pernyataan itu disampaikan bahwa hukum Allah adalah hukum yang melindungi semua manusia.
“Kota Mosul adalah rumah bagi sekitar 130.000 orang warga Kristen yang hidup dengan nyaman dan tenang atas keadilan hukum Allah, yang dikelola oleh Daulah Islamiyah (Khilafah Islam),” dimikian seperti dilansir Arraqqah Media, pada Ahad (27/10/2014).
“Kristen di bawah Daulah Islamiyah diwajibkan untuk membayar jizyah (pajak) dan setelah itu mereka dilindungi dari siapa pun. Kami adalah saksi kepada media massa melalui portal web, saluran televisi dan layar yang ingin menunjukkan bila warga Muslim itu setan, dan semua warga Muslim di cap sebagai pembunuh, teroris, haus darah, seseorang yang berharap kekacauan. Namun hal-hal yang terjadi adalah kebalikan dari semua cap atau label yang diberikan oleh kaum kafir terhadap warga muslim.”
“Muslim secara historis menunjukkan kebenaran dan kebaikan mereka. Foto di bawah ini menunjukkan bagaimana polisi kekhalifahan Islam melindungi gereja dan orang Kristen Kristiani di bawag Daulah Islamiyah yang telah membayar jizyah.” Demikian menurut pernyataan itu. [AW/dbs]