JAKARTA (Panjimas.com) – Mabes Polri akhirnya meminta maaf atas perilaku anarkis para polisi Riau yang memukul para mahasiswa hingga ke dalam musholla di Pekanbaru, Riau pada Selasa (25/11/2014) sore lalu. Saat itu, polisi tengah membubarkan aksi demo damai mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM dan kedatangan Presiden Jokowi ke Riau.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto beralasan, permohonan maaf itu disampaikan karena sejumlah anggota polisi terpaksa harus masuk ke musholla dengan seragam lengkap dan sepatu. Anggota polisi Riau, kata Agus, tidak ada maksud untuk tidak menghargai umat Islam dengan cara masuk menggunakan sepatu dan berpakaian lengkap ke dalam musholla.
“Seluruh keluarga besar Polri mohon maaf pada saudara-saudara saya penganut agama Islam,” kata Agus Rianto, di Jakarta, pada Jum’at (28/11/2014). “Bukan maksud kami tidak menghormati atau tidak menghargai ketentuan dan kewajiban bagi kita semua, umat muslim (yakni) harus lepas sepatu dan sandal,” tambah Agus.
Agus kembali beralasan jika saat itu situasi sedemikian ricuh dan para mahasiswa tidak mau keluar musholla sehingga polisi melakukan tindakan tegas dengan cara mengejar para mahasiswa, sehingga anggota polisi menginjak-injak musholla yang merupakan tempat suci umat Islam tanpa melepas sepatu.
Meski Mabes Polri telah meminta maaf terhadap masyarakat dan khususnya kepada umat Islam, namun sejumlah tokoh dan elemen umat Islam hingga saat ini masih mengutuk dan mengecam tindakan biadab dan keji aparat kepolisian Riau tersebut. [GA/lip6]