GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Sejak awal bulan November 2014, Palestina termasuk wiayah Jalur Gaza mulai memasuki musim dingin dan seperti biasanya musim dingin akan berlangsung hingga 4 bulan yaitu sampai bulan Maret tahun 2015.
Warga Jalur Gaza baru saja lepas dari cobaan yaitu agresi Zionis Israel yang berlangsung selama 51 hari dengan menewaskan lebih dari 2.163 orang serta melakai lebih dari 11.000 orang. Kini warga Gaza harus menerima cobaan yaitu setiap tahun di musim dingin mulai berlangganan banjir.
Wilayah Jalur Gaza sangat berbeda dengan wilayah Jakarta dimana di Jakarta banjir parah jika mendapat kiriman dari air dari Bogor. Sedangkan Gaza, memang benar hujan adalah salah satu karunia Allah Ta’ala, akan tetapi jika hujan lebat mengguyur berhari-hari sedangkan saluran air tidak memadai dan penampungan air limbah tidak dapat menampung derasnya air hujan di tambah lagi membuang sampah sembarangan maka wilayah tersebut akan terendam banjir.
Sejak 5 hari lalu hingga kini, wilayah Gaza di guyur hujan deras disertai angin gurun yang sangat kencang. Sesekali hujan es sedangkan suhu udara selalu berubah dari 7 hingga 18 derajat celcius.
Hasil penelusuran relawan kemanusiaan asal Indonesia yang menetap di Gaza, Abdillah Onim yang langsung turun ke wilayah banjir, ada beberapa wilayah di Gaza mulai terendam banjir dengan ketinggian 1 meter.
“Ada beberapa dataran rendah yang ketinggian air mencapai 1,5 Meter seperti di wilayah Syeikh Ridwan Gaza City, Sijaiyah Gaza timur dan Muaskar Jabalia Gaza utara, Rafah Gaza selatan dan beberapa wilayah Gaza lainnya. Sebagian warga sudah mulai mengungsi ke tempat dataran tinggi atau pergi ke sanak keluarga mereka yang memang berdomisili di dataran tinggi,” kata Abdillah Onim, Kamis (27/11/2014).
Wilayah Jalur Gaza dengan luas wilayah 375 Kilometer persegi, sama dengan luas Jakarta Pusat saja. Kota ini di diami lebih 1,8 juta jiwa, 57 % dari 1,8 juta jiwa adalah penaggangguran, lebih dari 80 % dari warga Gaza makan dan minum mereka harapkan dari bantuan dari negara lain termasuk dari Indonesia.
Pengalaman tahun lalu saat wilayah Gaza di landa banjir, bantuan yang mereka butuhkan antara lain; bahan makanan/Sembako, selimut hangat, pos kesehatan di dekat lokasi banjir, perahu karet untuk tim evakusi, air minum, serta perahu karet untuk antar jemput anak-anak yang pergi ke sekolah. Semua bantuan tersebut dapat disalurkan langsung ke korban banjir dimasing-masing tempat dan juga bagi warga Jalur Gaza yang rumah mereka rata dengan tanah akibat di terpa roket Zionis Israel, kini merka harus tinggal di tenda darurat. [AW/Bang Onim]