STOCKHOLM (Panjimas.com) – Kepala badan intelijen Swedia, Anders Thornberg menyatakan bahwa sekitar 300 orang warga Swedia telah bergabung dengan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) yang kini telah menduduki dan menguasai sebagian besar wilayah Iraq dan Suriah.
“Sebanyak 100 orang sudah terkonfirmasi ikut berperang di Timur Tengah, lalu ada ratusan lainnya yang belum terkonfirmasi atau belum dihitung. Sehingga totalnya mencapai antara 250 hingga 300 orang,” kata Anders Thornberg, pada Sabtu (22/11/2014).
Lebih jauh, Thornberg menambahkan, jumlah pemuda Swedia yang meninggalkan negeri tersebut untuk berjihad bersama IS terus meningkat. “Sejumlah pemuda Swedia pergi meninggalkan negeri ini dan berlatih di kamp-kamp pelatihan, untuk belajar cara menggunakan bahan peledak dan senjata api,” imbuhnya.
Hal yang paling dikhawatirkan oleh pemerintah Swedia adalah, mereka yang sudah terlatih bertempur itu kembali ke Swedia dan melakukan aksi ‘terorisme’ di wilayah negeri Skandinavia itu. Pada akhir Oktober 2014 lalu, Swedia mengeluarkan undang-undang yang melarang warga negaranya terlibat dalam konflik bersenjata di luar negeri.
Sebelumnya, koordinator anti-terorisme Uni Eropa, Gilles de Kerchove memperkirakan ada 3.000 warga Eropa telah bergabung dengan IS yang terus mengejutkan dunia dengan sejumlah video yang membuat gentar orang-orang Kafir dan menggembirakan bagi orang beriman. [Muhajir/trb]