MEDAN (Panjimas.com) – Anggota Artileri Medan (Armed) Delitua, bernama Akhirudin yang merupakan pelaku penikaman terhadap Brigadir Beni Sihombing (32 tahun), anggota Kompi A Brimob Polda Sumatera Utara (Sumut) di sebuah warung tuak di Jalan Juanda Desa Suka Maju, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, pada Kamis (20/11/2014) kabarnya telah ditangkap.
Namun menjadi tanda tanya besar adalah, baik TNI maupun Polri tidak satu suara soal penangkapan Akhir. Setelah peristiwa itu terjadi, Kodam I/Bukit Barisan langsung menggelar konferensi pers perihal tertangkapnya Akhir. Menurut Kodam I/Bukit Barisan, Sertu Akhir tidak ditangkap melainkan menyerahkan diri.
Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumatri mengungkapkan, Sertu Akhir merupakan prajurit di Dandri VII I/BB Galang. “Akhir menyerahkan diri ke komandannya beberapa saat setelah menikam Brigadir Beny,” ungkap Cucu Sumantri di Makodam I/BB di Medan, pada Jum’at (21/11/2014) seperti dilansir Okezone.
Sertu Akhir menusuk dada Brigadi Dedy dengan sebilah badik. Pelaku mengaku melakukan hal itu karena dia terdesak saat keduanya terlibat keributan. Sertu Akhir saat ini berada Den Pom Medan untuk diproses lebih lanjut.
“Kami juga sudah koordinasi dengan Kasat Brimob. Kami akan proses sesuai mekanisme hukum. Bisa saja kena sanksi pidana militer umum atau sanksi administrasi, tergantung tingkat kesalahannya dari hasil penyelidikan Propam,” ujar Cucu Sumantri.
Sementara itu, pernyataan berbeda diungkapkan oleh Polda Sumut. Sertu Akhir pelaku penusukan hingga menyebabkan tewasnya Brigadir Benny ditangkap oleh Dan Intel Kodam, dan bukan menyerahkan diri seperti statemen dari Cucu Sumantri. Pelaku sempat menjadi buronan usai menusuk korban kemarin.
“Sudah ditangkap pelakunya, sekarang sedang diperiksa di Den Pom. Dan Intel Kodam yang amankan,” ujar seorang anggota Polri yang bertugas di Brimob Polda Sumut, pada Jum’at (21/11/2014) seperti dilansir Okezone.
Tak heran jika kemudian DPR RI meminta dan mendesak Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko serta Menko Polhukam untuk menjelaskan secara terbuka, detail dan tidak ada yang disembunyikan dari rentetan peristiwa bentrok antara TNI dan Brimob Polri. Sebab dari sejumlah peristiwa yang ada, baik TNI maupun Polri terkesan tidak mau terbuka terkait perselisihan ditubuh TNI dan Polri. [GA]