JAKARTA (Panjimas.com) – Kebohongan demi kebohongan kembali dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat kampanye Pilpres pada bulan Juni 2014 lalu, Jokowi berjanji tak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), namun realitanya pada hari Senin malam 17 November 2014 kemarin, Jokowi ingkar janji dengan menaikkan harga BBM.
Dan kini, baru berselang 4 hari, Jokowi kembali ingkar janji dan menelan ludahnya sendiri. Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah memilih politisi Partai NasDem, H.M. Prasetyo untuk menjadi Jaksa Agung. Keputusan tersebut diambil Presiden Jokowi pada Kamis pagi, 20 November 2014. “Benar, Jaksa Agung Prasetyo. Tadi pagi (keputusannya),” kata Andi di Jakarta.
Andi mengatakan, Jokowi rencananya melantik Prasetyo sebagai Jaksa Agung pada Kamis siang pukul 14.00 WIB di Istana Negara. Prasetyo merupakan politikus Partai NasDem yang kini menjadi anggota DPR periode 2014-2019, yang terpilih dari daerah pemilihan Jawa Tengah II. (Sumber Tempo: Jokowi Tunjuk Politikus NasDem Jadi Jaksa Agung)
Padahal pada tanggal 29 Oktober 2014 kemarin Jokowi dipastikan tak akan memilih calon Jaksa Agung dari politisi partai politik. Kandidat Jaksa Agung yang akan dipilih Jokowi berasal dari kalangan profesional internal atau eksternal Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Pilihan itu adalah keinginan Presiden (Jokowi –red) menjaga supaya Jaksa Agung tidak terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan politik,” kata Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto di Jakarta (kini diangkat Jokowi menjadi Seskab), Rabu 29 Oktober 2014. (Sumber Tempo: Jokowi Jamin Jaksa Agung Bukan Politikus Partai)
Terkait pelantikan Prasetyo menjadi Jaksa Agung pada Kamsi siang yang menggantikan Basrief Arief, publik pun kembali mempertanyakan janji-janji Jokowi yang selalu di ingkari. Tak hanya masyarakat, lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Indonesian Corruption Watch (ICW) juga meragukan komitmen Jokowi dalam memberantas korupsi ditubuh Kejagung.
Tak hanya itu, di sosial media (Sosmed) juga ramai membahas tentang kebijakan Jokowi yang tidak pernah sesuai dengan ucapan yang pernah dilontarkan sendiri. Akun sosmed FB Jonru bahkan menulis sindiran, “INGATLAH TEMAN: Kita harus berpegang teguh pada prinsip utama bahwa JOKOWI TAK PERNAH SALAH”.
“Jadi walau gambar ini memperlihatkan Jokowi telah mengingkari janji yang dia ucapkan 21 hari sebelumnya, kita tak boleh menyalahkannya. Kita tetap harus mendukungnya. Kita harus cari-cari alasan agar apa yang dia lakukan ini menjadi benar”.
“Kalau perlu, kita bentuk opini publik dengan ucapan seperti, “Lebih baik ingar janji tapi tidak korupsi, daripada menepati janji tapi korupsi”. Pokoknya kita harus melakukan apapun untuk mendukung Jokowi. Walau dia sudah berkali-kali terbukti salah, terbukti ingkar janji, terbukti bohong dan sebagainya, kita harus tetap membela, mendukung dan membenarkannya”.
“Sebab Jokowi tak pernah salah. Maha Benarlah Dewa Jokowi dengan Segala Ingkar Janjinya,” demikian sejumlah sindiran dari masyarakat atas kekecewaan terhadap Presiden Jokowi yang baru saja dilantik menjadi Presiden RI, namun sudah sering kali ingkar janji dan menelan ludah sendiri. [GA/dbs]