MEDAN (Panjimas.com) – Kasus bentrok antara anggota TNI Batalion 134 Tuah Sakti dengan Brimob yang berujung degan penyerangan TNI ke Mako Brimobda Kepri di Tembesi, Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (19/11/2014) pagi menjadi lanjutan sejarah kelam bagi aparat keamanan Indonesia.
Sebab bentrokan antara TNI dan Brimob tidak hanya sekali itu saja. Dalam penyerangan itu, sejumlah anggota TNI sempat melakukan perusakan. Peristiwa bentrokan juga kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam. Dalam bentok itu juga ada baku tembak, hingga satu anggota TNI tewas tertembak di dada.
Belum kering dan reda sepenuhnya kasus bentrok antara Brimob dan TNI di Batam, kini muncul kasus baru antara Brimob dengan TNI di Binjai Timur, Kota Binjai, pada Kamis (20/11/2014) malam yang berujung tewasnya satu anggota Brimob.
Brigadir Beni Sihombing (32 tahun), anggota Kompi A, Brimob Polda Sumatera Utara (Sumut) tewas setelah diduga ditikam oleh Akhir, seorang oknum Anggota Artileri Medan (Armed) Delitua, di sebuah warung tuak di Jalan Juanda Desa Suka Maju, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.
Sebelum ditikam di bagian dada kirinya, Brigadir Beni dan oknum TNI Akhir sempat terlibat cekcok. Keributan di antara mereka pun diduga akibat dendam. Karena, sekira sebulan yang lalu, keduanya juga sempat ribut saat minum-minum di warung tersebut.
“Aku lupa tanggalnya, tapi bulan lalu mereka juga ribut. Tadi begitu jumpa, hanya lihat-lihatan. Enggak tahu siapa yang memulai hingga akhirnya mereka ribut lagi. Si Akhir kemudian mengeluarkan pisau, dan langsung menusuk dada si Beni. Si Beni pun langsung roboh. Kami enggak berani memisah, karena dua-duanya aparat,” kata Benget Simatupang, sang pemilik warung, seperti dilansir Okezone.
Menurut Benget, keributan di antara keduanya hanya dipicu masalah sepele, yakni hanya ketidaksenangan pelaku karena korban mengabaikan permintaannya untuk menghentikan lagu yang tengah dia mainkan.
“Mereka sama-sama minum. Si Beni lagi main gitar sambil nyanyi. Trus pelaku enggak suka. Dia kemudian meminta Beni berhenti. Tapi si Beni cuek,” kisahnya. “Jangan mentang-mentang kau Brimob, kau pikir aku takut. Main pun kita jadi,” ujar Benget menirukan kalimat Akhir kala itu.
Untuk diketahui, pasca penikaman tersebut, lokasi penikaman dijaga ketat petugas TNI dan Polri. Namun selain di lokasi penikaman, tak terlihat satupun polisi yang berpatroli.
Informasi yang diperoleh dari Handy Talky (HT) Kepolisian, akibat kejadian penikaman ini, seluruh personel polisi yang tengah melakukan patroli, ditarik mundur. Belum jelas apa tujuan penarikan tersebut. Namun diduga penarikan itu, guna mengantisipasi kericuhan susulan, seiring dengan terjadinya bentrokan antara TNI dan Polri di Batam, Rabu 19 November 2014 kemarin. [GA]