JAKARTA (Panjimas.com) – Soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dari pemerintahan satu dengan yang lainnya terlihat tidak ada bedanya. Namun, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menaikkan harga BBM tak kurang dari sebulan setelah ia dilantik ternyata ada perbedaan yang mencolok.
Saat kampanye Pilpres pada bulan Juni 2014 lalu di sejumlah tempat, Jokowi berjanji tak akan menaikkan harga BBM. Hal ini pula yang sedikit membedakan antara pemerintahan RI satu dengan lainnya. Karena itu juga, Jokowi kemudian mendapatkan dukungan diantaranya dari Ikatan Persaudaraan Ojek Indonesia.
Sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media massa baik online maupun cetak, Jokowi dihadapan masyarakat Jawa Tengah (Jateng) dan juga tukang ojek telah berjanji tidak akan melakukan penghapusan subsidi BBM.
“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan ini. Kedua, keinginan (tidak menghapus) untuk subsidi BBM tidak ada masalah, karena bagi rakyat kecil adalah sebuah keharusan dan kewajiban negara,” katanya usai melakukan rapat internal di Rumah Partai Kerja Sama, Jalan Borobudur nomor 18, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (16/6/2014) seperti dilansir Merdeka.com.
…Siapapun atau seluruh rakyat jika ditanya tentang rencana kenaikan harga BBM pasti tidak mau, karena mereka inginnya yang murah…
Jokowi menambahkan, keberadaan tukang ojek penting untuk warga Jakarta. Dengan fleksibilitasnya, ojek dapat mengantarkan ke beberapa wilayah yang sulit untuk dijangkau dengan kendaraan umum lainnya, seperti bus dan angkot.
“Warga wilayah tertentu, ojek inilah yang menjadi penolongan transportasi. Semua daerah bisa kita jalani karena fleksibilitas ojek sangat luar biasa sekali,” jelasnya.
Kemudian, saat masih menjadi Walikota Solo pun Jokowi mengaku tidak setuju jika harga BBM dinaikkan. “Siapapun atau seluruh rakyat jika ditanya tentang rencana kenaikan harga BBM pasti tidak mau, karena mereka inginnya yang murah,” kata Jokowi, pada Selasa, 27 Maret 2012 seperti dilansir vivanews.co.id.
Dan kini, disaat belum genap 100 hari menjadi Presiden, Jokowi telah mengingkari janji dan menelan ludahnya sendiri dengan menaikkan harga BBM. Yang aneh, Jokowi menaikkan harga BBM disaat harga minyak mentah dunia jatuh dan merosot tajam sekali. [GA/dbs]