JAKARTA (Panjimas.com) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan bergabung dengan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) atau yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) akan terus bertambah.
Menurut Tim Ahli BNPT, Wawan Purwanto, saat ini gelombang pengiriman IS/ISIS belum juga berhenti. BNPT mendapat data pemberangkatan terakhir berasal dari Lamongan, Jawa Timur (Jatim). “Kasus terakhir ada di Lamongan, ada pengiriman ke Suriah, saya lupa jumlahnya berapa,” kata Wawan, pada Kamis (20/11/2014).
Wawan menyebutkan, penanggulangan dan pencegahan WNI yang hendak bergabung dengan IS/ISIS melalui sosialiasi penting untuk dilakukan. Terutama, lanjut Wawan, di kalangan mahasiswa. Sebab kata Wawan, mahasiswa adalah sasaran utama IS/ISIS.
Banyaknya keterlibatan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi dalam jaringan kelompok terorisme ini, kata Wawan, menunjukkan bahwa pengkajian ilmu agama masih kurang mendalam dan belum menjadi benteng dari penyebaran ideologi radikal.
“Sosialisasi ini penting untuk membentengi masyarakat dari aliran keras dan terorisme,” jelas Wawan. “Sebab, jumlah WNI yang terlibat ISIS berpotensi terus bertambah, mengingat gelombang pengiriman belum berhenti hingga saat ini,” tandasnya. [GA/viva]
BERITA TERKAIT: